Toko Roti Tradisional Suriah di Ghouta Timur yang Terkepung Bangkit Kembali
GHOUTA (SALAM-ONLINE): Berbagai barang kebutuhan pokok dan makanan di wilayah oposisi di distrik Ghouta timur, Damaskus, Suriah, mengalami kenaikan harga yang cukup besar.
Menurut warga setempat, hal ini dipicu oleh pengepungan rezim dan serangan udara selama 45 hari terakhir. Harga makanan meningkat 10 kali lipat.
Warga di daerah pinggiran Ghouta timur yang sedang diperangi baru-baru ini mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga karena pengepungan yang dilakukan oleh rezim Suriah. Rezim Basyar Asad menutup pintu masuk terakhir ke Ghouta timur.
Warga sipil di Ghouta Timur bahkan tidak mampu membeli roti karena harga sekantong roti mencapai S.P 800 (Lira Suriah) atau senilai $3.7326.
Abu Hasyim (70 tahun), dari kota Douma tidak mampu membayar biaya tambahan karena kenaikan harga roti yang sangat besar. Ia terpaksa mencoba opsi alternatif untuk membuat roti sendiri dengan menggunakan gandum dan jelai.
Abu Hasyim menjelaskan bahwa ia membutuhkan dua kantong roti setiap hari dengan biaya S.P 1.600 atau $7.47, menghasilkan sekitar S.P 48.000 sama dengan $223.95, yang jauh dari kemampuannya.
Hal itu membuat Abu Hasyim lantas kembali ke cara lama untuk membuat roti dari gandum dan jelai. Lalu memanggangnya dari permukaan yang panas. Dengan cara ini ia menghemat lebih dari separuh uang yang dibutuhkan untuk membeli roti dari toko.
Roti buatan tangan telah menjadi sumber pendapatan dan pekerjaan bagi banyak pemuda di Suriah. Khaled Dahbour adalah salah satu dari mereka. Dia bekerja dalam mengadoni tepung dan air, lalu memanggang adonan itu di permukaan yang panas untuk menghasilkan roti bagi warga yang membutuhkan.
Khaled menjelaskan bahwa profesi seorang “tukang roti” telah kembali dan menyediakan sumber pendapatan bagi banyak pemuda. “Orang merasa jauh lebih murah daripada membeli roti dari toko roti,” ujarnya seperti dilansir Zaman al Wasl, Senin (24/4/2017).
Ia merinci dapat menghasilkan roti untuk biaya S.P 275 atau senilai $ 1.28 untuk satu kilo tepung. Orang-orang misalnya memberinya tepung, sementara Khaled memanggangnya.
“Cara memproduksi roti ini memiliki efek positif pada pria muda. Mereka memberikan kesempatan kerja untuk pria muda dan lainnya, di tengah situasi ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya, karena berjalan buruk sebagai akibat blokade, namun orang perlu beradaptasi dengan kondisi baru sampai solusi ditemukan,” ungkap Khaled. (EZ/Salam-Online)
$1 = 500 S.P (Lira Suriah)
Sumber: Zaman al Wasl