Erdogan: Turki tak Akan Tutup Pangkalan Militernya Kecuali Jika Qatar Memintanya

Presiden Recep Tayyip Erdogan

ANKARA (SALAM-ONLINE): Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan pada Rabu (5/7), pihaknya tak akan menutup pangkalan militer di Doha, kecuali Qatar sendiri yang memintanya.

Erdogan kembali menegaskan bahwa Turki tetap setia kepada Qatar di tengah aksi blokade yang dipimpin Arab Saudi terhadap negara kecil kaya itu.

“Turki hanya akan menutup pangkalan militer di negara tersebut atas permintaan Qatar,” tegasnya, Rabu (5/7), sebagaimana diberitakan The New Arab.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir dan Bahrain memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada 5 Juni 2017 lalu, kemudian mengeluarkan daftar tuntutan, termasuk penutupan pangkalan militer Turki di Doha, Qatar.

Erdogan sudah lama mengkritik permintaan koalisi pimpinan-Arab Saudi untuk menutup pangkalan militernya yang menunjuk pada kehadiran militer dua negara, AS dan Prancis, di kawasan tersebut.

Dalam sebuah wawancara dengan televisi Prancis24, dia mengatakan Turki tetap terbuka terhadap kemungkinan penutupan pangkalan tersebut, namun hanya jika pihak berwenang Qatar yang memintanya.

Baca Juga

“Kami tetap setia dengan kesepakatan kami dengan Qatar. Jika (Qatar) meminta kami untuk pergi, kami tidak akan tinggal di tempat yang tidak kami inginkan,” katanya seraya menambahkan bahwa tidak ada permintaan Qatar seperti itu.

Turki sangat mendukung Qatar dalam krisis diplomatik yang dialami negara itu dengan mengirim 100 pesawat kargo dan persediaan makanan sejak blok yang dipimpin Saudi memotong jalur udara, darat dan laut, sebagai akibat pemutusan hubungan tersebut.

“Menyangkut daftar 13 tuntutan (terhadap Qatar) ini, itu tidak dapat diterima dalam keadaan apapun,” tegas Erdogan kepada televisi Prancis24. “Beberapa tuntutan sama saja dengan ‘melucuti’ Qatar dari kenegaraannya,” tambahnya.

Pada tahun lalu, Turki menandatangani kesepakatan dengan Qatar untuk mulai menggelar tentara ke markasnya, instalasi militer pertamanya di Timur Tengah, sebagai bagian dari kesepakatan keamanan untuk ‘membantu melawan ancaman terhadap kedua negara’.

Pada akhir Juni 2017, bala bantuan pasukan Turki tiba di pangkalan udara Al Udeid di Qatar, yang dikirim untuk mengikuti latihan di tengah blokade yang sedang berlangsung. (EZ/Salam-Online)

Sumber: The New Arab (alaraby.co.uk)

Baca Juga