Tolak Bikin Ucapan Natal, Toko Kue Chocolicious Viral di Medsos

MAKASSAR (SALAM-ONLINE): Larangan untuk umat Islam mengucapkan selamat Natal sudah bukan menjadi hal yang baru. Bahkan, aturan ini pun sampai diterapkan oleh sebuah toko kue di Makassar.

Toko kue yang menamakan dirinya Chocolicious ini mendadak viral di media sosial. Alasannya cukup sederhana, toko kue yang beralamat di Jl Andi Pangeran Pettarani, Makassar ini menolak untuk membuatkan kue dengan ucapan selamat Natal di atas kue buatannya.

Viral ini salah satunya diunggah oleh akun Twitter @P3nj3l4j4h. Dalam cuitannya, seperti dilansir detikcom, Ahad (24/12/2017), akun Twitter tersebut mengungkapkan kekesalannya karena masih saja terjadi hal seperti ini, bahkan untuk kue Natal sekalipun.

Tak lupa ia memosting foto yang menampilkan potongan gambar (screenshot) percakapan antara pelanggan dengan toko kue Chocolicious. Di situ terlihat seseorang bernama Lanny Serestyen-Fransiska yang ingin memesan kue untuk merayakan Natal.

Sebagai pemanis, Lanny pun meminta toko kue untuk menuliskan ‘Selamat hari natal keluargaku’. Namun, pihak toko kue tersebut menolak untuk menuliskan ucapan natal

Rental Komputer yang tolak order ketikan ucapan selamat natal

“Hari ini kue pun sudah mulai di-radikal,” tulis Lanny dalam postingan Facebook-nya.

Baca Juga

Tak ingin masalah berlarut, pihak Chocolicious pun memberikan klarifikasi lewat Instagram. Menurutnya, pihaknya belum bisa memberikan atau menyediakan tulisan ucapan selamat natal dan semisalnya.

Bukannya mereka tidak ingin menghargai pemeluk agama lain, tapi alasannya tak lain karena mereka harus menjalankan prinsip agama mereka. Menurut detikINET, Ahad (24/12), penjelasan Chocolicious sudah dikomentari lebih dari 2.000 komentar.

Kejadian seperti ini ternyata bukanlah yang pertama. Akun Facebook Lexyyoltuwu juga membagikan pengalaman serupa di sebuah rental komputer di Blora.

Menurutnya, kala itu ia ingin mengetik sebuah Undangan Natal. Namun pemilik rental menolaknya dengan alasan mereka tidak menerima pengetikan berbau agama. Namun, lain halnya dengan agama mayoritas (Islam), mereka diperkenankan untuk mengetik.

Sumber: detikcom

Baca Juga