Tolak UU MD3, Ketua BEM UI Turut Berorasi dalam Unjuk Rasa di DPRD Riau

Ketua BEM UI Zaadit Taqwa berorasi dalam unjuk rasa BEM se-Indonesia di depan Gedung DPRD Riau untuk menolak UU MD3, Kamis (22/2/2018) petang yang telah disahkan DPR RI. (Foto: Budi Rahmat/Tribunpekanbaru)

PEKANBARU (SALAM-ONLINE): Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM-UI) Zaadit Taqwa bersama ratusan perwakilan BEM se-Indonesia menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Riau, Kamis (22/2/2018) petang.

Aksi turun ke jalan ratusan BEM se-Indonesia tersebut, untuk menyuarakan penolakan terhadap Undang-Undang MPR, DPR, DPD, DPRD (UU MD3) yang diketuk palu oleh DPR RI pada sidang paripurna beberapa waktu lalu. Mereka menilai UU MD3 telah mencederai nilai-nilai demokrasi dengan maksud membungkam rakyat.

“Anggota dewan bukan lagi milik rakyat, mereka hanya mengedepankan kepentingan individu dan kelompok mereka saja. UU MD3 menjadi bukti kepentingan mereka sendiri dan partai politiknya, produk hukum yang dibuat berusaha membungkam rakyat,” ucap Ketua BEM UI Zaadit Taqwa yang beberapa waktu lalu memberi “kartu kuning” kepada Presiden Joko Widodo.

BEM se-Indonesia menganggap para wakil rakyat telah memanfaatkan kewenangan untuk kepentingan segelintir orang. UU MD3 yang disahkan, menjadi lonceng kematian bagi demokrasi.

“Kami hanya ingin Wakil Rakyat (DPRD Riau) turun. Jumpai kami mahasiswa. Kita diskusikan UU MD3 yang menjadi lonceng kematian demokrasi, jangan jadi wakil rakyat yang antikritik, mengangkangi kebebasan masyarakat,” kata Perwakilan BEM, Rizaldo.

Ratusan massa dari perwakilan demonstran di Depan Gedung DPRD memblokir Jalan Sudirman, dengan membakar ban, akibatnya arus lalu lintas sementara dialihkan.

Unjuk rasa tersebut dikawal ketat ratusan aparat hukum gabungan yang terdiri dari aparat kepolisian, anggota TNI dan Satpol PP.

Baca Juga

Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman, didampingi Sekretaris Komisi III DPRD Riau Suhardiman Amby, turun menyambut rekan-rekan mahasiswa.

“Kita terima kehadiran kawan-kawan mahasiswa, apa yang disampaikan akan kami teruskan ke pusat,” janji Noviwaldy Jusman.

Unjuk rasa BEM se-Indonesia di depan Gedung DPRD Riau di Pekanbaru, Kamis petang, 22 Februari 2018, untuk menolak UU MD3 yang telah diketuk palu dalam sidang paripurna DPR RI. (Foto: Budi Rahmat/Tribunpekanbaru)

Di akhir unjuk rasa, ratusan mahasiswa itu membuat pernyataan sikap yang ditandatangani perwakilan mahasiswa dan disaksikan Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman.

Ada tiga poin dalam pernyataan tersebut, yakni menolak UU MD3, menolak realisasi UU MD3 serta meminta dewan membuat produk hukum yang berpihak kepada rakyat. Pernyataan sikap menjadi rangkaian dalam penutupan Munas BEM ke-II di Kota Pekanbaru, Riau. (*)

Sumber: Antara

Baca Juga