Putra Mursi Berterima Kasih kepada Presiden Erdogan atas Dukungannya

Abdullah Mursi

KAIRO (SALAM-ONLINE): Seorang putra Allahuyarham Presiden Mesir Mohammad Mursi, Abdullah, mengucapkan terima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas dukungannya atas kematian ayahnya Senin (17/6/2019) lalu.

“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang, terutama Bapak Erdogan, Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani dan ayahnya (Syaikh Khalifa bin Hamad Al Thani), pemerintah Malaysia dan mantan Presiden Tunisia Moncef Marzouki,” kata putra Mursi, Abdullah, kepada Televisi Al Jazeera, Ahad (23/6) yang dilansir kantor berita Anadolu, Senin (24/6).

Abdullah Mursi mengatakan rezim Mesir tidak mengizinkan keluarganya untuk menggelar acara belasungkawa untuk ayahnya seraya mengingatkan bahwa doa in absentia diadakan di Masjid Al-Aqsha, Baitul Maqdis/Yerusalem.

Jutaan orang di seluruh dunia, katanya, menghadiri doa pemakaman secara in absentia untuk ayahnya.

“Tidak ada peristiwa seperti itu yang pernah disaksikan dalam sejarah. Tidak pernah jutaan orang melakukan doa pemakaman secara in absentia bagi siapa pun,” ungkapnya.

Mursi (67), meninggal Senin (17/6) setelah jatuh pingsan di dalam sangkar kaca kedap suara saat persidangan atas tuduhan “spionase”. Dalam persidangan itu Mursi, sebagaimana berbagai kelompok hak asasi manusia dan pengamat independen, mengatakan, tuduhan terhadapnya itu bermotif politik.

Aktivis dan keluarganya telah lama menyatakan bahwa Mursi tidak mendapatkan perawatan medis terkait sejumlah masalah kesehatannya, termasuk diabetes.

Dalam pidato di Istanbul pada Rabu (19/6), Presiden Erdogan mengatakan Mursi tidak mati secara alami, tetapi dibunuh.

Baca Juga

Dia bersumpah untuk meminta keadilan atas kematian Mursi yang tiba-tiba dan tidak ada penjelasan itu.

“Turki akan melakukan apa pun untuk menuntut (rezim) Mesir di pengadilan internasional,” katanya. Dia juga mendesak Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mengambil tindakan.

“Kami juga akan mengangkat masalah ini pada pertemuan G20 di Osaka,” tambahnya.

Selain di Turki dan Palestina, doa untuk Mursi juga digelar di Ethiopia, Somalia Suriah dan wilayah otonom Xinjiang Uighur.

Mursi, seorang anggota terkemuka kelompok Ikhwanul Muslimin Mesir, memenangkan pemilihan presiden pertama yang digelar secara demokratis di negara itu pada 2012.

Namun, setelah hanya satu tahun menjabat, ia digulingkan dan dipenjara dalam kudeta militer berdarah yang dipimpin oleh Abdel Fattah al-Sisi, menteri pertahanan Mesir saat itu. El-Sisi sampai sekarang masih menjabat sebagai presiden ilegal. (mus/salam)

Sumber: Anadolu

Baca Juga