Ketua KPIPA: Gaza Butuh Bantuan Militer Indonesia Guna Hentikan Genosida

 Ketua Koalisi Perempuan Indonesia Peduli Al-Aqsha Nurjanah Hulwani

SALAM-ONLINE.COM: Ketua Koalisi Perempuan Indonesia Peduli Al-Aqsha (KPIPA), Nurjanah Hulwani, memberi tanggapan tegas terhadap rencana pemerintah Indonesia yang akan mengevakuasi 1.000 rakyat Gaza ke Indonesia untuk mendapatkan pengobatan. Menurut Nurjanah, rencana yang disampaikan Presiden Prabowo itu tidak prioritas, mengingat situasi Gaza saat ini.

“Seperti kita ketahui saat ini situasi dan kondisi Gaza sudah seperti neraka. Zionis ‘Israel’ melakukan pengeboman bertubi-tubi di Kota Gaza tanpa pandang bulu. Membantai perempuan dan anak-anak serta membakar jurnalis dan petugas kesehatan dengan kedahsyatan ledakan yang membuat jasad anak-anak dan penduduk Gaza beterbangan ratusan meter ke udara hingga jatuh kembali ke bumi,” ujar Nurjanah.

Karena itu, katanya, rencana memberi bantuan pengobatan dengan mengevakuasi rakyat Gaza ke Indonesia merupakan bantuan yang bukan prioritas. Sebaliknya, yang sangat dibutuhkan rakyat Gaza saat ini adalah bantuan militer guna menghentikan genosida oleh Zionis “Israel”.

“Bantuan prioritas yang saat ini dibutuhkan rakyat Gaza adalah pemerintah Indonesia ikut serta mengirimkan bantuan militer untuk menghentikan genosida di Gaza,” tegas Nurjanah.

Baca Juga

Selain itu, imbuhnya, pemerintah Indonesia dapat melakukan upaya maksimal agar bantuan kemanusiaan sesegera mungkin bisa masuk ke Gaza.

“Pemerintah Indonesia bersama rayat terus mengadakan aksi dan menyuarakan pembelaan terhadap Palestina agar menjadi contoh untuk negara-negara tetangga Gaza yang belum bersuara untuk membantu Gaza,” ucapnya lagi.

Seperti diketahui, Presiden Prabowo menyatakan kesiapan pemerintah Indonesia untuk memberi bantuan kemanusiaan terhadap korban perang di Gaza.

Dalam pidato sebelum melakukan kunjungan kenegaraan ke Timur Tengah pada Rabu (9/4), Prabowo mengatakan bahwa pemerintah siap mengevakuasi 1.000 warga Gaza yang terluka untuk diobati di Indonesia. Setelah sembuh dan situasi Gaza kondusif, mereka akan dikembalikan ke negaranya. Namun, banyak pihak yang tidak menyetujui rencana tersebut. []

Baca Juga