Menyusul DK PBB, AS Hapus Presiden Suriah dari Daftar Sanksi Teroris Global

Presiden Suriah Ahmad Hussein Al Sharaa

SALAM-ONLINE.COM: Menyusul Dewan Keamanan PBB, AS pada Jumat (7/11/2025) menghapus Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa dari daftar sanksi Teroris Global yang Ditunjuk Khusus (SDGT), Departemen Keuangan mengumumkan.

Dalam daftar beberapa nama yang digunakan untuk merujuk pada al-Sharaa, sebagaimana dilansir Anadolu, Jumat (7/11), Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OAFA) Department Keuangan AS menyatakan bahwa mereka juga menghapus Menteri Dalam Negeri Suriah Anas Khattab dari daftar sanksi.

Langkah ini diambil sehari setelah Dewan Keamanan PBB mengadopsi rancangan resolusi untuk menghapus al-Sharaa dan Khattab dari daftar sanksi.

Secara terpisah, Departemen Luar Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa adopsi resolusi PBB mengirimkan “sinyal politik yang kuat yang semakin mengakui transisi Suriah menuju babak baru”.

Pernyataan tersebut mengonfirmasi bahwa al-Sharaa, yang sebelumnya menggunakan nama Muhammad al-Jawlani, telah dihapus dari daftar SDGT berdasarkan perintah eksekutif 13224.

Pernyataan tersebut menyatakan bahwa keputusan penghapusan daftar tersebut diambil “sebagai pengakuan atas kemajuan yang ditunjukkan oleh kepemimpinan Suriah setelah lengsernya Basyar Assad dan lebih dari 50 tahun penindasan di bawah rezim Assad.”

Baca Juga

“Pemerintah Suriah yang baru ini, yang dipimpin oleh Presiden al-Sharaa, bekerja keras untuk membebaskan warga Amerika, memenuhi komitmennya dalam melawan terorisme dan narkotika, memberantas sisa-sisa senjata kimia, dan mengkampanyekan keamanan dan stabilitas regional serta proses politik yang inklusif, dipimpin dan dimiliki oleh Suriah,” tambahnya.

Al-Sharaa akan mengunjungi Gedung Putih pada Senin (10/11) untuk bertemu dengan Presiden Donald Trump, yang menandatangani perintah eksekutif pada Juni lalu untuk mengakhiri sanksi terhadap Suriah.

Basyar Assad, yang menguasai Suriah selama hampir seperempat abad, melarikan diri ke Rusia pada 8 Desember 2024, menandai berakhirnya kekuasaan Partai Baath yang telah berlangsung sejak tahun 1963.

Sharaa, memimpin pasukan anti-rezim yang menggulingkan Assad, dinyatakan sebagai presiden untuk masa transisi pada akhir Januari 2025. Ia berjanji untuk membangun kembali Suriah dan memulihkan stabilitas negara tetsebut.

Suriah telah berupaya memulihkan perekonomiannya dengan menarik investor dan menandatangani perjanjian perdagangan dengan negara dan perusahaan di kawasan tersebut. (is)

Baca Juga