Melihat kondisi demikian memanas, maka pada malam itu diadakanlah pertemuan yang dipimpin oleh Wakapolda Kalbar, Komisaris Besar Syafarudin, Wakil Walikota Pontianak Paryadi, Kapolresta Pontianak Kombes Muharrom Riyadi, Dandim Pontianak Letkol Bima Yoga, dan Dewan Adat Dayak Yakobus Kumis, serta tidak ketinggalan Ketua DPD FPI Pontianak Ishak Ali Al Muntahar.
Dalam pertemuan tersebut, baik pihak Dayak maupun FPI sepakat untuk saling menahan diri agar tidak terjadi bentrokan. Namun hingga Kamis pagi (15/3), masih tampak ratusan polisi berjaga-jaga di depan Asrama Mahasiswa Dayak. Dan sampai kemudian waktu Ashar Suku Dayak non-Muslim terlibat bentrok dan saling berhadap-hadapan dengan umat Islam.
Hingga berita ini diturunkan, umat Islam dan suku Dayak non-Muslim saling melakukan sweeping yang tersebar di sejumlah titik Kota Pontianak.
“Malam ini mereka sweeping umat Islam di Pasar Tanjung Pura-Gajah Mada-Pontianak,” tegas Ketua DPP FPI Munarman, SH melalui pesan singkatnya ke Eramuslim.com, Kamis malam (15/3). (Pz)