Didatangi Massa FUI, Pegawai Kedutaan Suriah Sudah Ngacir

Sekjen FUI Ustadz Al Khaththath Membacakan Pernyataan Sikap

JAKARTA (salam-online.com): “Sepi Mas, sudah pada pulang,” kata sejumlah polisi di depan kantor Kedubes Suriah di Jl Karangasem, Kuningan, Jakarta Selatan, saat Suara Islam Online keluar dari mobil komando. Ya, Dubes berikut staf Kedubes Suriah sudah ngacir ketika sekitar seribu-an massa FUI datang pada Jumat sore (13/7/2012).

Massa FUI akhirnya menggelar orasi di gang sepi itu. Perwakilan Majelis Dakwah Umat Islam (MDUI) Ustadz Abu Haris menyampaikan kondisi mutakhir konflik Suriah dan kekejaman Bashar Assad terhadap umat Islam di sana.

Abu Haris menyampaikan secara detail kondisi kaum Muslimin di Suriah. Umat Islam banyak yang digorok oleh tentara-tentara Assad. “Mereka dibantai oleh tentara Bashar Assad,” kata Abu Haris.

Foto Assad, bendera Israel & AS siap dibakar

Pernyataan sikap FUI juga dibacakan oleh Sekjen FUI KH Muhammad Al Khaththath. Menurut FUI, rezim Bashar telah memakan korban ribuan umat Islam terbunuh, ratusan Muslimah diperkosa, ratusan ribu dipenjara dan jutaan mengungsi baik ke tempat lain yang lebih aman di Suriah maupun ke luar negeri.

“Dunia diam atas pembantaian yang amat kejam yang dilakukan oleh rezim Sosialis Ba’ath pimpinan Presiden Bashar Assad kepada rakyat sipil Muslim di berbagai kota di Suriah, bahkan kalau pun ada pembicaraan seperti di Jenewa dan Kairo hanyalah untuk membicarakan proposal rezim sekuler pasca Bashar. Padahal umat Islam dibantai dan mereka berhak hidup dengan syariat Islam yang mereka yakini,” kata Ustadz Al Khaththath.

Baca Juga

Karena itu FUI tegas mengutuk pembantaian, penindasan, dan penyiksaan yang dilakukan oleh pemerintahan partai sosialis Ba’ath pimpinan Bashar Assad terhadap rakyat kaum Muslimin di Suriah. “Itu adalah tindakan zalim yang harus segera dihentikan,” lanjutnya.

FUI juga  menuntut Presiden Bashar Assad mengundurkan diri dan menyerahkan jabatannya kepada umat Islam yang lebih berhak atas pemerintahan Suriah agar mereka bisa mendirikan pemerintahan Syariah di bumi Suriah yang mandiri dan terbebas dari seluruh pengaruh asing.

“Bashar Assad juga harus segera bertaubat dari berbagai tindakan zalim dan sadisnya serta bertaubat dari tindakan murtadnya yang mengakui dirinya sebagai tuhan dimana pasukan-pasukannya menuliskan di dinding-dinding Masjid kalimat “Lailaha illa Bashar” yang menggantikan kalimat tauhid “Laa ilaha illallah,” ungkap Ustadz Al Khaththath.

Di sela-sela pembacaan pernyataan sikap FUI, rupanya masih ada staf Kedubes Suriah yang ditugaskan untuk menemui pendemo. Bukan staf berkewarganegaraan Suriah, melainkan WNI. Lelaki itu bernama Muhammad Basyuni. Kepada Basyuni, Ustadz Al Khaththath mengamanahkan agar pernyataan sikap FUI disampaikan kepada Dubes Suriah untuk Indonesia, untuk selanjutnya disampaikan kepada Bashar Al Assad.

Selain berorasi, massa FUI juga sempat membakar sejumlah foto Bashar Assad, gambar bendera Israel dan Amerika Serikat. “Bashar Assad” pun akhirnya habis terbakar. (Suara Islam/salam-online)

Baca Juga