Delegasi Pemerintah Turki Membawa Bantuan untuk Muslim Rohingya di Arakan

Menlu Turki Ahmet Davutoglu bersama pengungsi Muslim Rohingya di sebuah masjid

ARAKAN (salam-online.com): Turki mengirim beberapa delegasinya ke Myanmar untuk urusan diplomatik dan terkhusus untuk melihat secara langsung kondisi Muslim Rohingya di negara bagian Arakan, dimana umat Islam mengalami penderitaan yang sangat parah.

Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoğlu dan istri Perdana Menteri Recep Tayyip Erdoğan, Emine Erdoğan, bersama puterinya dan tim bantuan kemanusiaan dilaporkan bertolak dari Turki ke Myanmar pada hari Rabu (8/8/2012).

Box bantuan logistik dari Turki untuk 1.500-an pengungsi selama 1 bulan
Emine dengan pengugsi: Isak tangis pun meratapi pertemuan dan perpisahan

Rombongan delegasi Turki tersebut bermaksud melihat kondisi Muslim Rohingya di kamp pengungsian dan memberikan bantuan makanan kepada mereka. Menurut laporan, salah satu tim bantuan kemanusiaan Turki telah menyiapkan bantuan untuk sekitar 1.500 orang selama satu bulan.

Tiba di salah satu kamp pengungsian Muslim di Arakan, rombongan delegasi dan tim bantuan kemanusiaan Turki disambut dengan gembira oleh kaum Muslimin dengan salam.

Baca Juga

Mereka berbaris di sepanjang jalan untuk melihat delegasi internasional itu mengunjungi mereka. Tangis sedih dan bahagia Muslim Rohingya bercampur ketika rombongan tersebut datang dan bertemu dengan mereka di tempat yang diguyur hujan.

Menlu Turki Ahmet Davutoglu menggendong balita Muslim Rohingya

Beberapa pengungsi berkesempatan untuk berbicara dengan Davutoğlu dan Emine. Meski tak dapat berbicara bahasa Inggris, mereka mencoba mengungkapkan atas apa yang mereka alami selama ini dengan bantuan penerjemah. Berharap bantuan tidak terputus pada hari itu saja. Salah seorang pengungsi mengatakan kepada Davutoğlu dan Emine, sambil menangis, bahwa Muslim mengalami penindasan dan membutuhkan pertolongan.

Emine, tak kuasa menahan air matanya. Emine menangis ketika melihat kondisi Muslim Rohingya yang sangat memilukan.

Muslim Rohingya hampir selalu menangis ketika ditanya apa yang terjadi terhadap mereka. Siapa yang tidak sedih sanak keluarga dibantai dan rumah habis dibakar. Siapa yang tak sedih ketika tidak diterima dengan baik di negara-negara dunia, padahal bumi ini milik Allah. Siapa yang tak sedih ketika hidup di tanah kelahiran tapi tidak diakui hanya karena beda keyakinan, kulit dan budaya?

Sudah terlalu banyak bukti yang tak dapat dibantah, bahwa Muslim Rohingya benar-benar dalam kondisi kritis akibat kekejaman yang mereka dapatkan selama ini.(arrahmah.com/salam-online.com)

 

Baca Juga