Rakyat Mesir Dukung Keputusan Presiden Mursi Mencopot Panglima Militernya

KAIRO (salam-online.com): Ribuan rakyat Mesir meneriakkan slogan-slogan politik untuk mendukung Presidennya, Muhammad Mursi, yang kemarin, Ahad (12/8/2012) memberhentikan Panglima Militer yang  juga Menteri Pertahanan, Field Marshall Hussein Tantawi. Di Tahrir Square, Kairo, Ahad (12/8/2012) rakyat Mesir merayakan keputusan Mursi tersebut.

Mursi membantah mencoba meminggirkan militer setelah mencopot Menteri Pertahanannya dengan mengatakan dia bertindak untuk kepentingan negara.

Namun, pers Mesir pada hari Senin (13/8/2012) menggambarkan tindakan Mursi sebagai “revolusioner”. Beberapa mengatakan tindakan tersebut bertujuan mengakhiri kekuasaan Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (SCAF).

“Saya tidak pernah bermaksud, melalui keputusan saya, untuk meminggirkan atau tidak adil terhadap siapa pun, melainkan hal ini demi menuju masa depan yang lebih baik,” kata Mursi dalam pidatonya di Kairo Masjid Al-Azhar pada Ahad  malam (12/8/2012).

“Saya hanya ingin yang terbaik. Saya ingin mereka mengabdikan diri untuk sebuah misi, perlindungan negara,” katanya.

Mursi dan Tantawi

“Saya tidak bermaksud untuk mempermalukan institusi,” tambahnya, dengan mengatakan ia telah bertindak demi “kepentingan negara”.

Dalam sebuah langkah yang menarik ribuan pendukung Islam ke Tahrir Square Kairo, Mursi memberhentikan Marsekal Hussein Tantawi, yang memerintah Mesir selama lebih dari satu tahun setelah revolusi yang menggulingkan mantan presiden Husni Mubarak.

Kepala staf angkatan bersenjata, Sami Anan, juga dipensiunkan, kata televisi negara, seminggu setelah serangan mematikan terhadap militer Mesir di Sinai.

Presiden juga membatalkan dokumen konstitusional yang memberikan kekuasaan legislatif dan hak istimewa lainnya pada militer, demikian juru bicara presiden, Yasser Ali.

Pengumuman mengejutkan ini menandai sentuhan baru dalam hubungan yang tidak nyaman antara Morsi dan militer, serta menguji keseimbangan kekuasaan antara presiden sipil pertama dalam sejarah Mesir dan militer yang telah berusaha membatasi kekuasaannya.

Baca Juga

“Masyarakat mendukung keputusan presiden,” teriak orang banyak.

Sementara sebagian lainnya mengejek keberangkatan Tantawi.

Mursi juga mengubah konstitusi sementara untuk menyangkal peran militer dalam pembuatan kebijakan publik, anggaran, dan legislasi, serta hak untuk memilih majelis konstituante yang merancang konstitusi permanen Mesir pasca-Mubarak.

“Presiden telah memutuskan untuk membatalkan deklarasi konstitusi yang diadopsi pada 17 Juni oleh SCAF, yang dipimpin oleh Tantawi,” ujar Yasser Ali.

“Mengingat keadaan, ini adalah waktu yang tepat untuk membuat perubahan dalam institusi militer,” kata Mourad Ali, seorang pejabat senior Partai Kebebasan dan Keadilan Ikhwanul Muslimin yang menerjunkan Mursi dalam pemilihan presiden Mei-Juni.

“Dia adalah presiden yang kuat, dan dia menjalankan otoritasnya,” kata Ali.

Surat kabar yang dikelola negara, Al Akhbar, menjelaskan tindakan Mursi sebagai “revolusioner”.

Rabu (8/8/2012) lalu, Mursi memerintahkan kepala intelijen, Muraf Muwafi, untuk pensiun dalam perombakan jajaran militer dan intelijen setelah serangan yang menewaskan 16 tentara di dekat perbatasan Mesir dengan Israel dan Jalur Gaza.

Dia juga memecat gubernur Sinai Utara, Abdel Wahab Mabruk. (arrahmah.com/salam-online.com)

Baca Juga