“Jangan Ganggu Nabi Kami”
NEW YORK (salam-online.com): Protes menentang film “Innocent of Muslims” dan penerbitan “Kartun Nabi” di Pakistan berkembang menjadi demonstrasi berujung kekerasan.
Dari New York, Duta Besar Pakistan untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Abdullah Hussain Haroon memiliki pendapatnya sendiri mengenai aksi yang berujung maut tersebut.
Jumat (21/9/2012), Pemerintah Pakistan menyatakan hari libur nasional bagi warganya. Hari itu dianggap sebagai “Day of Love for the Prophet” atau “Hari Cinta kepada Nabi”.
Dan pada akhirnya protes hari itu memakan korban 19 warga dilaporkan meninggal dan sekitar 200 orang mengalami luka.
Dengan 19 jiwa gugur di Pakistan, membuat jumlah korban tewas akibat protes ini bertambah menjadi 49 orang di seluruh dunia.
Ketika diwawancara oleh CBS News, Dubes Abdullah Hussain Haroon memiliki jawaban sendiri atas rusuh di negaranya tersebut.
“Jangan Ganggu Nabi Kami, hanya jangan ganggu Nabi kami. Apakah hal itu terlalu berlebihan untuk diminta,” ujar Dubes Haroon, seperti dikutip okezone dari CBS News, Sabtu (22/9/2012).
Menurut Haroon, apa yang terjadi di Pakistan saat ini merupakan manifestasi dari rakyat Pakistan, bukan dari Pemerintah Pakistan. Baginya, bila Pemerintah Pakistan sejalan dengan apa yang terjadi saat ini, mungkin saja penembakan tidak akan terjadi.
Diplomat Pakistan itu merasa geram dengan sikap Negeri Paman Sam terhadap negaranya saat ini. “AS selalu menganggap Pakistan sebagai kambing hitam. Ini adalah bentuk hubungan yang didasarkan atas hukuman,” tuturnya.
Haroon menambahkan, negara Muslim di dunia selalu bersikap bersahabat dengan Amerika dan negara barat lainnya. Tetapi menurut Haroon, lama-kelamaan sikap bersahabat itu rusak karena sikap Pemerintah Amerika dan negara barat lainnya.