JAKARTA (salam-online.com): Mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi menyatakan, kunci penyelesaian kasus Sampang berada pada para ulama Sampang sendiri plus ulama Madura dan Jawa Timur. Baru kemudian masalah security dan rehabilitasi.
“Para ulama perlu didorong untuk melihat kenyataan secara objektif. Para ulama tentu tak setuju dengan Syiah, tapi cara tidak setujunya harus dilakukan melalui dakwah dengan hikmah, bimbingan (mau’izhoh) dan diskusi argumentatif ilmiah,” kata Sekjen InternationaI Conference of Islamic Scholars (ICIS) ini dalam pesan singkat yang diterima redaksi salam-online.com (31//8/2012).
Jadi, jika tak setuju dengan Syiah, ujar Pengasuh Ponpes Al-Hikam Malang dan Depok ini, sama sekali jangan lewat kekerasan. Karena, akibat kekerasan itu, bisa memukul umat Islam sendiri, memukul Islam dengan isu perpecahan dan merusak Indonesia secara keseluruhan.
Kiai Hasyim juga mengingatkan agar umat Islam mewaspadai kemungkinan kelompok Islamphobia memanfaatkan kasus ini. “Lebih dari itu, kelompok Islamphobia akan mengambil manfaat untuk kelompoknya, sambil mengundang kekuatan asing yang bisa memojokkan bangsa,” lanjutnya.
Menurut Kiai Hasyim, jika himbauan kepada ulama ini berhasil, maka masalah security oleh para aparat keamanan dan rehabilitasi oleh Pemda, akan menjadi mudah.
Ia menambahkan, yang terpenting lagi, para ulama harus segera diberitahu, bahwa dalam kasus Sampang ini ada yang ingin “menyelesaikan”nya, tapi juga banyak yang hanya ingin “menjual” kasus ini untuk kepentingan yang lain lagi.
“Hal ini dapat dilihat dari banyaknya orang bicara kemanusiaan/keumatan, padahal belum terbukti mereka pernah berbuat untuk umat,” tukasnya.
“Seharusnya PBNU segera turun ke lapangan, bertemu dengan ulama-ulama Sampang, tidak cukup dengan berwacana di Jakarta saja,” tutupnya. (isa/salam-online.com)