Meksiko Pecat Ribuan Polisi Korup

Presiden Meksiko Felipe Calderon

MEKSIKO (salam-online.com): Langkah Meksiko memberantas korupsi lebih berani ketimbang Peru. Presiden Felipe Calderon dua tahun lalu memecat ribuan polisi yang diduga korup.

Presiden yang bakal berakhir masa jabatannya November 2012 ini memerintahkan pemecatan itu.

“Sebanyak 3.200 anggota polisi Meksiko dipecat karena tidak bertugas dengan baik, terkait korupsi, atau kejahatan terorganisasi,” ujar Komisaris Kepolisian Federal Facundo Rosas, seperti dilansir situs BBC, dua tahun lalu.

Rosas mengatakan lebih dari seribu lainnya juga menghadapi sidang atas kasus tidak disiplin dan kemungkinan akan diberhentikan. Para polisi yang dipecat itu dilarang bekerja sebagai polisi di tingkat lokal, negara bagian maupun tingkat federal. Rosas menjelaskan lebih dari 4.500 anggota polisi sudah dipecat sejak Mei 2010.

Langkah Presiden Calderon tidak berhenti sampai di situ. Dia tahun lalu juga memecat lebih dari 900 polisi di Kota Boca Del Rio, Negara Bagian Veracruz. Kebijakan ini diambil sebagai bagian dari kampanye antikorupsi dan peningkatan keamanan terkait sindikat narkotika.

Baca Juga

Keputusan Calderon ini terbilang fantastis, apalagi jika dibandingkan dengan Indonesia. Kedua negara ini memiliki peringkat serupa di Indeks Persepsi Korupsi versi Transparency International, yakni di posisi keseratus dengan skor 3,0.

Facundo Rosas

Padahal, seperti di Meksiko, kepolisian di Indonesia termasuk lembaga paling korup. Para petinggi lembaga ini terlibat sejumlah kasus, seperti rekening gendut dan paling anyar kasus simulator SIM (Surat Izin Mengemudi).

Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf tidak kalah garang ketimbang Calderon. Dia bahkan memecat anaknya sendiri bersama 45 pejabat negara lainnya karena tidak menyerahkan daftar kekayaan kepada komisi antirasuah (anti-korupsi).

“Mereka tidak boleh menjabat selagi komisi antikorupsi Liberia belum menerima daftar kekayaan mereka,” tulis pernyataan yang dikeluarkan kantor kepresidenan Liberia, Agustus 2012 lalu. (merdeka/salam-online)

Baca Juga