Ulama Irak Minta Mesir Tak Buka Kedutaan di Tanah Jajahan Israel

SALAM-ONLINE.COM: Ulama asal Irak Moqtada al-Sadr mendesak Presiden Mesir Muhammad Mursi agar tidak membuka kembali kantor Kedutaan Besar Mesir di bumi jajahan  Israel. Dia menyebut jika dilakukan tindakan itu sangat memalukan bagi dunia Islam.

Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Ahad (21/10/2012), dari isu yang berkembang kemarin, Sadr menyarankan agar Mesir jangan membuka kembali kedutaannya di tanah jajahan Zionis itu. Dia menyebut tidak ada satu pihak pun percaya terhadap Israel baik secara ucapan atau politiknya.

“Tindakan ini akan merugikan Mesir dan merusak reputasi kaum Muslimin jika Mesir benar-benar akan membuka kedutaannya di Israel,” ujarnya.

Walaupun belum dipastikan kapan pernyataan Mursi itu dikeluarkan, namun dikabarkan Mursi pernah menyurati Presiden Israel Shimon Perez pertanggal 19 Juli 2012 lalu. Alhasil surat itu menjadi berita utama di media-media Arab.

Baca Juga

Surat Mursi itu kemudian diterbitkan media Israel dan kembali dilansir oleh media Mesir baru-baru ini. Isi surat itu menjelaskan pengangkatan Duta Besar Atef Salem al-Ahl sebagai duta besar luar biasa bagi Israel. Atef mengatakan pemerintahan Mesir yang baru telah berkomitmen untuk berdamai dengan pemerintahan Israel.

Kedua negara pernah melakukan penandatangan perjanjian damai 33 tahun lalu. Kesepakatan itu menjadi pondasi hubungan antara Mesir dengan Negeri Zionis itu.

Namun, ketegangan di antara keduanya terus memuncak sejak mantan Presiden Mesir Husni Mubarak yang merupakan pendukung setia kesepakatan damai itu, lengser setelah terjadi revolusi di Mesir tahun lalu. (merdeka/salam-online)

Baca Juga