KH Hasyim Muzadi: “Liga Arab Lebih Membantu Kepentingan Barat”

KH Hasyim Muzadi

JAKARTA (SALAM-ONLINE.COM): Sekjen International Conference of Islamic Scholars (ICIS) KH Hasyim Muzadi menyatakan bahwa semua kecaman dan kutukan yang ditujukan kepada penjajah tanah Palestina, Zionis Israel, itu tak mempan.

“Zionis Israel tidak akan mempan dikutuk, karena mereka sesungguhnya hanya tahu kepentingannya sendiri,” ujar Kiai Hasyim  kepada salam-online di Jakarta, Jumat (23/11/2012).

Karenanya, kata mantan Ketua Tanfidziyah PBNU ini, yang diperlukan sekarang sebenarnya pertama kali adalah persatuan Fatah dan Hamas yang selama ini terus diadu domba habis-habisan oleh Israel.

Untuk itu, menurut Kiai Hasyim, perlu kesadaran negara arab yang melingkunginya dalam membantu Palestina dengan sungguh dan jujur. Karena sampai hari ini setiap negara Arab/Islam diserang agresor, selalu saja berpangkalan di salah satu negara Islam sendiri.

“Liga arab tampak lebih membantu kepentingan barat daripada bangsanya sendiri,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam Malang dan Depok ini. PBB pun, menurutnya, selalu tumpul ketika Israel melanggar HAM internasional.

Sangat berbeda kalau yang “dituduh” melanggar HAM itu adalah negara Islam yang tidak disukai oleh Zionis; langsung dihukum dan diserbu. Dan “penyerbuan” itu pun atas nama Hak Asasi Manusia.

Bisnis HAM di Indonesia

Kata Kiai Hasyim, di Indonesia pun keadaannya kurang lebih sama. Para penggiat HAM di Indonesia hampir tidak mungkin diharapkan untuk mengatakan Israel/pendukungnya melanggar HAM berat secara internasional. “Mereka para penggiat HAM Indonesia pada umumnya (mungkin tidak semua) lebih suka meneliti bangsanya sendiri dengan tuduhan melanggar HAM berat,” kritiknya.

Baca Juga

“Mereka bicara tentang konflik: Sampang, Poso, Cikesik, Ciketing, Cirebon, Solo, Ambon, Papua, Lampung, Aceh, dan yang terakhir membela PKI sebagai korban G-30-S,” ungkap Kiai Hasyim.

“Mereka mempersoalkan dan mempersoalkan, bukan untuk mencari penyelesaian dalam nuansa ke-Indonesiaan, tapi hanya mencatat kemudian dilaporkan ke luar negeri/asing, agar asing bisa menghukum Indonesia,” sesalnya.

Serangan udara penjajah Israel ke Gaza (November 2012)

“Pekerjaan bisnis HAM semacam ini tentu tidak berguna untuk Indonesia dan juga tidak terpuji,” terang Kiai Hasyim. Apalagi “kalau” berdasarkan program paket bantuan asing, tentu pekerjaan memalukan.

Untuk itu, Kiai Hasyim Muzadi meminta kaum Muslimin Indonesia agar merapatkan barisan. “Sudah waktunya merapatkan barisan,” tuturnya mengingatkan.

Karenanya, ia juga mengingatkan, jangan ada lagi lembaga Islam atau “yang ke-Islam-Islaman” yang terpengaruh terhadap program intervensi pemikiran ini hanya karena ingin disebut intelek atau berwawasan global.

“Waspadalah kaum Muslimin dan bangsa Indonesia terhadap HAM yang westernis dan neo Komunis,” demikian nasihat Kiai Hasyim. (isa/salam-online.com)

Baca Juga