Laporan dari Suriah: Tim HASI Bagikan Bantuan Tunai Langsung ke Warga yang Terkepung Milisi Alawiyin

Ustadz Oemar Mita (penerjemah dari HASI) membagikan langsung bantuan ke penduduk

JABAL AKROD, SURIAH (SALAM-ONLINE.COM): Setelah tertunda beberapa hari karena meningkatnya intensitas serangan pasukan Bashar Asad, hari ini relawan HASI kembali keliling di desa-desa Jabal Akrad.

Jabal Akrad adalah wilayah yang dikepung tentara Bashar Asad. Selain terputus dari daerah lain sekitarnya, kegiatan perekonomian pun lumpuh. Belum lagi tiap hari dihujani roket dan birmil.

Kunjungan relawan HASI untuk menyampaikan langsung bantuan dari rakyat Indonesia, merupakan agenda susulan seperti dilakukan beberapa waktu lalu. 10 bingkisan sembako disiapkan untuk keluarga korban serangan birmil dan roket, di samping 10 amplop masing-masing berisi 200 Lira Turki.

Setelah mempersiapkan semuanya sejak siang, tim berangkat sore hari. Termasuk persiapan pakaian dingin yang dipakai oleh tim, mengingat cuaca Jabal Akrad makin dingin. “Cuaca mendung sepertinya lebih aman,” kata Abu Yahya, ketua tim relawan HASI.

Dalam perjalanan kami harus melalui sebuah jalan sepanjang 300 m yang berhadapan langsung dengan tempat pengintaian tentara Bashar Asad. Saat melintasi jalan tersebut, mobil harus melaju kencang.

Terlihat kanan-kiri jalan pemandangan bekas pepohonan yang terbakar, demikian pula jalan berlubang bekas ledakan roket atau birmil. “Selama 300 m tersebut seluruh penumpang mobil berdzikir dan berdoa memohon keselamatan,” ungkap Abu Yahya.

Dalam perjalanan pulang, tim HASI melewati jalan tersebut di malam hari. Lampu mobil dimatikan, hanya mengandalkan cahaya bulan.

“Alhamdulillah, meski siang hari mendung namun malam harinya cahaya bulan cukup untuk menerangi jalan.” Dari jalan tersebut, terlihat jelas pos pengintaian tentara Bashar Asad berupa lampu yang cukup mencolok di ujung bukit, dengan perkampungan Alawiyin di bawahnya.

Baca Juga

“Kampung Alawiyin bermandikan cahaya, karena mereka punya listrik. Kondisi sebaliknya, kampung Sunni di Jabal Akrad gelap seperti kota mati. Gedung-gedung rusak dan puing bangunan berserakan di pinggir jalan,” papar Abu Yahya.

Meski melalui jalur rawan, atas lindungan dan pertolongan Allah tim HASI dibantu relawan lokal Suriah menyelesaikan agenda hari ini dengan baik.

Seluruh bingkisan dan bantuan uang sudah diterima oleh yang berhak. Kecuali seorang ayah yang dua anaknya meninggal terkena pecahan roket—kisahnya pernah dimuat di web HASI—karena tidak dijumpai di rumahnya.

Tim HASI menyiapkan mobil yang memuat bantuan sembako untuk dikirim ke penduduk yang terkepung Milisi Alawiyin

“Besok Insya Allah akan kita datangi kembali sambil melanjutkan pemberian bantuan ke keluarga lainnya yang berhak,” ujar Abu Yahya.

Bantuan diserahkan oleh Ustadz Oemar yang fasih berbahasa Arab. Selain mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya, para keluarga tersebut juga mendoakan kebaikan bagi para donatur kaum Muslimin Indonesia.

Mereka juga menyampaikan rasa haru atas jalinan ukhuwah dari Muslimin Indonesia. “Demi ukhuwah, saudara kita dari Indonesia ini harus menempuh penerbangan selama 16 jam,” kata dr. Rosyid, relawan lokal yang memandu kami. (IS)

Baca Juga