Ikhwanul Muslimin Suriah: ‘Sebut Mujahidin Jabhah Nushrah Teroris, AS Sangat Gegabah!’
DAMASKUS (SALAM-ONLINE.COM): Seorang pejabat tinggi Ikhwanul Muslimin (IM) Suriah pada Selasa (11/12/2012) mengatakan Amerika Serikat telah membuat keputusan yang sangat gegabah dengan mencap kelompok Islam Jabhah an-Nushrah sebagai organisasi “teroris”.
“Keputusan ini sangat salah dan terlalu terburu-buru. Saya pikir itu terlalu dini untuk mengategorikan orang-orang di dalam Suriah saat ini,” ujar Farouk Tayfour, wakil pemimpin IM Suriah kepada Reuters.
Amerika Serikat telah menetapkan kelompok Mujahidin Jabhah an-Nushrah sebagai organisasi “teroris” asing dengan mendasarkannya pada dugaan memiliki hubungan dengan Al Qaeda pada Selasa (11/12/2012).
Dalam statemen yang dirilis pada Selasa, Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa kelompok Mujahidin (Jabhah an-Nushrah, red) yang bertujuan untuk mendirikan negara Islam di Suriah sebagai afiliasi dari Al-Qaidah di Irak.
Dengan daftar hitam ini, otoritas AS berhak membekukan aset kelompok atau anggotanya yang berada di wilayah yuridiksi AS. Ketetapan ini juga melarang orang Amerika memberikan dukungan materi untuk mereka.
Merasa ketakutan akan tegaknya Islam di Suriah, para pejabat AS telah menekankan kekhawatiran mereka tentang meningkatnya pengaruh “ekstrimis Islam” dalam perang Suriah.
Walaupun kelompok Jabhah an-Nushrah telah dicap sebagai organisasi “teroris” oleh negara penjajah AS, namun dukungan rakyat Suriah terhadap mereka tidak akan luntur. Pasalnya selama ini Mujahidin an-Nushrah telah berhasil meraih simpati rakyat karena pembelaan mereka untuk rakyat.
Lagi pula, jika AS–yang teroris dan penjajah–itu menyebut Mujahidin sebagai ‘teroris’, itu tak aneh. AS selama ini mencap Mujahidin sebagai ‘teroris’ hanyalah untuk menyembunyikan dirinya sebagai teroris yang sebenarnya bersama sang majikan yang bernama Zionis Israel.
Jadi, supaya tak dicap teroris yang sebenarnya, AS dan Zionis lebih dulu mencap musuhnya sebagai ‘teroris’. (arrahmah.com/salam-online)