Laporan dari Suriah: Masjid Diserang Roket Hingga 500 Kali
SALMA (SALAM-ONLINE): Hari pertama di Salma, sebuah kota di Suriah. Kami, Tim 4 Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) berkesempatan berjalan-jalan keliling kota. Cuaca yang mendung membuat tak ada serangan udara.
Kami dibawa Abu Muhammad, sesepuh di kota itu, melihat-lihat sisa-sisa keindahan kota wisata yang kini hancur karena serangan bom, roket dan mortar.
Salah satu yang kami kunjungi adalah masjid. Berlantai dua, bagian atas untuk shalat, bagian bawah untuk madrasah. Masjid yang indah dengan sentuhan marmer di seluruh penjurunya kini nampak berantakan.
Dari luar, menaranya masih nampak menjulang gagah. Namun beberapa lubang terlihat jelas, bekas tembakan roket.
Lubang yang lebih besar juga terlihat di sampingnya. Air menggenang dari sisa hujan yang menerobos melalui lubang-lubang di dinding.
Abu Muhammad menunjuk ruang bawah yang berfungsi menjadi madrasah. “Dulu rumah sakit pernah ditaruh di sini. Namun karena kerap diserang, lalu dipindahkan.”
Belakangan, setelah kembali ke rumah sakit, Dr Romi berkisah bahwa selama dua bulan berbasis di masjid mereka mendapat 500 kali serangan. Baik berupa tembakan mortar, roket maupun bom dan birmil. Alhamdulillah, mereka masih dilindungi Allah dengan keselamatan dan ketenangan.
Jika hitungan itu benar, maka rata-rata setiap hari masjid merangkap rumah sakit itu mendapat delapan kali serangan. Setiap tiga jam sekali tembakan diarahkan kerumah Allah itu. Mengapa masjid menjadi sasaran khusus?
Menurut kepala rumah sakit Salma itu, rezim Bashar Asad memang mengincar masjid sebagai tempat kaum Muslimin berkumpul dan beribadah. Ditambah lagi adanya rumah sakit di sana.
“Rezim sadis itu tak sudi membiarkan ada rumah sakit yang merawat para korban kekejamannya,” ujarnya getir. (FS/Tim 4-HASI)