Panglima Al-Qaidah Mali, Abu Zaid, Gugur dalam Operasi Serangan Pasukan Penjajah Prancis
SALAM-ONLINE: Abdulhamid Abu Zaid, salah satu panglima perang Al-Qaidah paling disegani di Afrika Utara, dikabarkan gugur dalam operasi serangan di pegunungan utara Mali yang dilakukan pasukan penjajah, Prancis, demikian stasiun televisi Ennahar melaporkan, Kamis (28/2/2013).
Abu Zaid merupakan salah satu di antara 40 pejuang Islam yang gugur tiga hari lalu di kaki pegunungan Adrar des Ifoghas dekat perbatasan Aljazair, kata Ennahar.
Juru bicara Istana Elysee dari Prancis menolak berkomentar. Sementara otoritas Aljazair, Mali, dan Chad tidak dapat mengonfirmasi perihal gugurnya pejuang Abu Zaid ini.
Seorang pejabat Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya oleh Reuters, mengatakan, kabar mengenai gugurnya Abu Zaid dapat dipercaya. Washington melihat kepergian Abu Zaid sebagai pukulan telak bagi Mujahidin yang tergabung dalam Al -Qaidah in the Islamic Maghreb (AQIM).
Sebelumnya, Prancis memulai pertempuran pada 11 Januari 2013 lalu untuk merebut kembali gurun di bagian utara Mali dari AQIM setelah pemerintah boneka di negara itu meminta bantuan internasional menghentikan pergerakan Mujahidin Al-Qaidah yang terus mendesak ke selatan.
Juru bicara istana Elysee dari Prancis menolak berkomentar. Sementara pemerintah Aljazair, Mali, dan Chad tidak dapat mengonfirmasi gugurnya Abu Zaid.
Seorang pejabat Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya oleh Reuters mengatakan bahwa kabar mengenai gugurnya Abu Zaid dapat dipercaya dan Washington melihat peristiwa tersebut sebagai pukulan telak bagi organisasi Al-Qaidah in the Islamic Maghreb (AQIM).
Sebelumnya, penjajah Prancis memulai pertempuran pada 11 Januari 2013 lalu untuk merebut kembali gurun di bagian utara Mali dari AQIM setelah pemerintah boneka di negara itu meminta bantuan internasional untuk menghentikan pergerakan Mujahidin yang terus mendesak ke selatan.
Intervensi dari Prancis dengan cepat mampu memaksa para pejuang Islam keluar dari kota-kota di sebelah utara Mali dan kembali ke markasnya di gurun-gurun dan pegunungan.
Abu Zaid, yang disebut-sebut sebagai salah satu operator AQIM paling ditakuti musuh-musuh Islam, adalah mantan penyelundup Aljazair yang bertaubat, kemudian menjadi jihadis. Oleh kalangan Barat, ia diyakini sebagai otak penculikan lebih dari 20 orang dari negara Barat di Sahara selama lima tahun terakhir.
Dari penculikan-penculikan itulah AQIM memperoleh pendanaan sebanyak puluhan juta dolar.
Lahir pada 1965 di Provinsi Illizi, Aljazair, Abu Zaid bergabung dengan Salafist Group for Preaching and Combat (GSPC), yang kemudian menjadi AQIM. Sumber: antara (salam-online)