Anzor Tsarnaev Tuduh AS Jebak Kedua Anaknya
SALAM-ONLINE: Orang tua dari dua bersaudara, Tamerlan dan Dzokhar Tsarnaev dalam kasus bom Boston Marathon mengatakan bahwa anak-anak mereka telah dijebak oleh pemerintahan Barack Obama.
Dikutip dari Al-Ahram (Jumat, 26/4/2013), Anzor Tsarnaev, ayah dari kakak beradik itu, membantah bahwa Tamerlan Tsarnaev (26) telah melakukan kontak dengan “militan” Islam selama tinggal di Rusia.
“Aku ingin berteriak ke seluruh dunia, apa yang Anda lakukan? Apa yang telah Anda lakukan dengan anak saya? Dia hidup. Mengapa Anda harus membunuhnya? Kenapa kau tidak mengirimnya ke Guantanamo?” gugatnya sambil menggebrak meja dalam sebuah konferensi pers.
Ia menambahkan, perburuan terhadap kedua putranya itu ibarat drama. Anzor juga menambahkan bahwa ia ingin anaknya dimakamkan di Republik Chechnya, Rusia, tempat mereka berasal.
Mengenakan jilbab hitam, sang ibu, Zubeidat Tsarnaev tetap bersikukuh mempertahankan keyakinannya bahwa putranya hanya menjadi korban konspirasi.
“Politik adalah kepentingan yang kotor. Aku tidak tahu kepentingan siapa ini. Aku hanya tahu satu hal, bahwa anak-anak saya tidak melakukan ini,” ungkapnya.
Tamerlan dan Dzokhar, menjadi tersangka dua pengeboman yang terjadi saat kompetisi Boston Marathon berlangsung. Tamerlan (26) dijemput ajal setelah diberondong peluru oleh petugas, Kamis (18/4/2013).
Satu hari kemudian, pihak kepolisian juga menangkap Dzokhar di sebuah perahu milik warga yang dipakainya untuk bersembunyi dari pengejaran. (rmol), salam-online