Tentara ‘Israel’ Paksa Pemuda Palestina Minum Anggur di Bawah Todongan Senjata

Palestina-Pria Palestina Dipaksa Minum Minuman Keras-jpeg.imageRAMALLAH (SALAM-ONLINE): Seorang perwira “Israel” dari badan intelijen Shin Bet memaksa seorang pemuda Palestina di bawah todongan senjata untuk meminum sebotol anggur.

Peristiwa ini diungkapkan oleh seorang warga Palestina, Mohammed Ayyad Awad, juru bicara Komite Populer Melawan Tembok di Hebron, Rabu (12/6/2013), seperti dilaporkan Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency) dari Saudi Gazette.

Awad mengatakan, pada Selasa (11/6/2013), tentara “Israel” yang berjaga di sebuah pos pemeriksaan militer di pintu masuk kota Beit Ommar, sebelah utara Hebron, menghentikan Mohammed Khalil Abu Dayyeh (24).

Para prajurit menanyakan Abu Dayyeh tentang nama-nama peserta yang ikut dalam unjuk rasa anti pendudukan di daerah itu.

Ketika Abu Dayyeh menolak untuk memberikan nama, seorang petugas Shin Bet bernama Arab Abu Sodqi dipanggil ke tempat kejadian.

Petugas menginterogasi Abu Dayyeh dengan kasar. Petugas memaksa pemuda Palestina itu memasuki menara militer terdekat dan memaksanya minum sebotol anggur di bawah todongan senjata.

Menurut Awad, pemuda Palestina kehilangan kesadaran selama dua jam dan dia tetap berbaring di menara. Setelah sadar, tentara “Israel” melemparnya keluar.

Baca Juga

Pasukan penjajah “Israel” menggunakan langkah-langkah serupa terhadap warga Palestina dalam beberapa tahun terakhir. Dalam satu insiden lain, seorang tentara Zionis memaksa perempuan Palestina meminum sebotol cairan pembersih, juga di bawah todongan senjata.

Dalam dua insiden lainnya, para tentara memaksa pemuda Palestina untuk minum air kencing dan air limbah. Sementara itu, militer “Israel” mengatakan bahwa serangan rakyat Palestina terhadap penjajah “Israel” di Tepi Barat sedang bangkit.

Perlawanan Meningkat

Harian “Israel” Yediot Ahronot mengutip Jenderal Advokasi Militer “Israel” yang mengatakan bahwa jumlah surat dakwaan yang diajukan terhadap warga Palestina di Tepi Barat atas tuduhan melakukan perlawanan telah meningkat sebesar 20 persen pada 2012 dibandingkan dengan 2011.

Militer “Israel” mengatakan, kenaikan jumlah serangan itu menunjukkan perubahan dari periode lima tahun antara tahun 2006 dan 2011 terkait dengan masalah keamanan di Tepi Barat.

Menurut data, jika kenaikan berlanjut pada kecepatan yang sama tercatat sejak awal tahun 2013, kenaikan akan mencapai peningkatan 50 persen dibandingkan dengan 2011. (mi’rajnews), salam-online

Baca Juga