‘Wajah Teror Burma’ Biksu Buddha Dibela Presidennya
SALAM-ONLINE: Seorang biksu, Ashin Wirathu, menjadi berita sampul majalah Time terbitan Amerika Serikat yang beredar di seluruh dunia, dengan judul ‘Wajah Teror Burma’.
Laporan Utama Time ini mengundang reaksi Presiden Burma, Thein Sein. Sein membela biksu Buddha yang memicu kekerasan anti-Muslim itu.
Sebagai tanggapan atas laporan utama Time tersebut, Presiden Thein Sein menuduh majalah itu merongrong upaya pemerintah Burma untuk membangun rasa saling percaya atas berbagai agama.
Seperti dilansir BBC, Selasa (25/6/2013), Presiden Thein Sein menyebut Wirathu sebagai anggota dari ordo yang terdiri dari orang-orang luhur yang memperjuangkan perdamaian dan kesejahteraan.
Gambaran tersebut amat kontras dengan pernyataan biksu itu sendiri, yang menyebut Islam sebagai momok yang mengancam karakter Burma dan oleh karena itu harus dirobek-robek.
Dalam rangkaian kekerasan di Burma, sejumlah pihak juga menuding pemerintah Burma tidak berbuat banyak untuk mencegah berkembangnya sentimen anti-Muslim.
Sepanjang setahun belakangan, kekerasan akibat sentimen anti-Muslim di Burma, selain menelan korban yang tak sedikit, puluhan ribu warga terpaksa meninggalkan rumahnya, karena rumah mereka dibakar atau untuk menyelamatkan diri.
Ashin Wirathu awalnya merupakan biksu yang tidak diketahui masyarakat umum namun wajah biksu yang kecil ini belakangan menjadi yang paling dikenal di Burma dan tampaknya semakin terkenal lagi setelah terpajang di majalah Time.
Namun sentimen anti-Muslim dari Wirathu mendapat dukungan dari mayoritas umat Buddha dan pihak berwenang sudah menangkap ratusan Muslim yang dituduh terlibat dalam kekerasan, dan hanya beberapa Buddhis yang ditangkap. (bbc), salam-online