Dunia Internasional Kutuk Militer Mesir

Mesir-tenaga-medis-mengevakuasi-jasad-pendukung-mursi yang ditembak mati-jpeg.image
Tenaga medis mengevakuasi jasad pendukung Mursi yang ditembak mati

KAIRO (SALAM-ONLINE): Di Mesir korban terus berjatuhan. Maka, aksi kekerasan yang dilakukan militer dan polisi Mesir pun mengundang kutukan dunia internasional. Tak kurang Uni Eropa pun bersuara keras.

Seakan muka tembok, bebal dan pekak! Aparat keamanan Mesir kembali melakukan penyerangan terhadap pendukung presiden yang dikudeta, Muhammad Mursi. Mereka menembaki  demonstran, bahkan saat shalat subuh pun massa pro Mursi itu dibantai.

Seperti dilansir antara, Sabtu (27/7/2913), 120 pendukung Mursi gugur dibantai saat shalat subuh. Dilaporkan pula, korban jiwa kemungkinan terus bertambah. Menurut Ikhwanul Muslimin (IM) pendukung Mursi ditembak mati sehari setelah Kepala Staf Angkatan Bersenjata meminta mandat dari rakyat untuk menghukum pelaku kekerasan dan “terorisme”.

Juru Bicara IM Gehad el-Haddad mengatakan, penembakan terjadi pada Sabtu dini hari, saat shalat Subuh. Penyerangan pun terjadi ketika pendukung Muhammad Mursi, yang tiga pekan lalu juga ditembaki militer, sedang duduk di jalan. ”Mereka tak menembak untuk melukai, tapi membunuh,” ujar Haddad,  Sabtu (26/7/2013).

Bentrokan tak hanya terjadi di Kota Kairo, tapi juga Alexandria, Damietta, Gharbiya, dan Sharqiya di dekat delta Sungai Nil.

Sampai dengan Sabtu (27/7/2013) sore, puluhan orang kembali gugur dan ratusan lainnya luka-luka akibat serangan pasukan bersenjata di wilayah Kota Nasr. Kota Nasr adalah basis dari IM yang juga tempat Presiden Muhammad Mursi berasal. Pengikut IM terus berdemonstrasi menentang pemerintahan produk kudeta.

Baca Juga

Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, mengatakan khawatir dengan kondisi di Mesir akhir-akhir ini. Ia juga mengutuk penggunaan kekerasan terhadap demonstran yang berujung pada jatuhnya korban jiwa.

Mesir-seorang-pendukung-presiden-mursi-yang-terluka-tergeletak-jpeg.image
Seorang pendukung Presiden Mursi yang terluka, tergeletak

Inggris juga meminta pemerintah Mesir untuk menghormati hak berdemonstrasi bagi warga yang tidak setuju. Kemudian, Inggris berharap pemerintah Mesir melepaskan tahanan politik terkait aksi penjungkalan presiden Mesir terpilih Muhammad Mursi pada 3 Juli 2013 lalu.

Ucapan duka pada para korban meninggal di Mesir juga datang dari Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton.

Ashton mengatakan, ia berduka mendalam bagi korban demonstrasi maut Sabtu dini hari. Ia juga meminta semua pihak untuk menghindari kekerasan di Mesir. “Hormatilah prinsip demonstrasi yang damai dan antikekerasan,” kata Ashton. (ROL/salam-online)

Baca Juga