Lagi, Rezim Syiah Suriah Bantai 72 Warga Sipil Muslim
DAMASKUS (SALAM-ONLINE): Memasuki hari kesepuluh bulan suci Ramadhan 1434 H derita kaum Muslimin Suriah masih terus berlanjut. Komisi Koordinasi Lokal (LCC) Suriah mencatat rezim Syiah Nushairiyah Suriah pimpinan Basyar Asad kembali membantai sedikitnya 72 warga sipil Muslim pada Jum’at (18/7/2013), demikian Ugarit News melaporkan.
Dari keseluruhan korban sipil pada hari Jum’at terdapat 4 anak-anak, 5 wanita dan 4 orang dewasa yang gugur setelah mendapat penyiksaan biadab dari pasukan rezim Basyar Asad.
Korban gugur terbanyak berada di provinsi Damaskus dan pinggiran Damaskus yaitu 19 orang. Desa Qabun dan Joubar di Damaskus mendapat gempuran hebat mesin perang rezim. Kota Harasta, Daraya, dan Ghautah Timur di pinggiran Damaskus menjadi sasaran utama bombardir pesawat tempur, rudal, tank dan artileri berat dari pasukan rezim.
Di provinsi Dara’a yang menjadi ajang pembantaian pasukan rezim Syiah Nushairiyah dan milisi-milisi Syiah loyalisnya, LCC Suriah melaporkan sedikitnya 18 warga sipil Mgugur. Pesawat tempur dan artileri berat rezim Syiah Nushairiyah membombardir kota Dara’a, Da’il, Nawa, Bushra Sham, Tasil, Rafid, Syaikh Miskin, Sahm Jaulan, Abidin, Ajmi, Tal Shihab, Ain Dzikr dan Adwan. Kota Nawa, tempat kelahiran ulama besar Imam An-Nawawi, mendapatkan gempuran paling hebat.
Korban gugur terbanyak ketiga berada di provinsi Aleppo dan pinggiran Aleppo. Di kedua provinsi yang 90 persen wilayahnya telah dikuasai oleh Mujahidin tersebut, pasukan rezim Syiah Nushairiyah Suriah membantai sedikitnya 13 warga sipil Muslim. Bombardir massif terhadap pemukiman penduduk dan lahan pertanian menjadi pilihan pasukan Basyar Asad yang semakin terjepit.
Di propinsi Homs yang telah dikepung dan dibombardir selama 398 hari berturut-turut, pasukan Bashar Asad dan milisi Syiah Hizbullah Lebanon sedikitnya membunuh 11 warga sipil muslim.
Di provinsi Idlib, LCC Suriah melaporkan sedikitnya 4 warga sipil Muslim gugur oleh bombardir massif rezim Syiah Suriah. Jumlah yang sama gugur di provinsi Lattakia yang merupakan provinsi dengan mayoritas penduduk beragama Syiah Nushairiyah. Korban sipil Muslim gugur paling sedikit berada di provinsi Hasakeh, yaitu seorang sipil Muslim. (arrahmah.com), salam-online