Terpilih Sebagai Sekretaris Parlemen Australia, Husic Ditolak Bersumpah dengan Al-Qur’an

Australia-ed-husic-muslim-pertama-di-parlemen-australia-jpeg.image
Ed Husic

CANBERRA (SALAM-ONLINE): Ed Husic terpilih sebagai sekretaris parlemen untuk pemerintahan PM Kevin Rudd. Tapi pelantikannya tak begitu mulus diterima masyarakat Australia, terutama dari kubu konservatif.

Penolakannya mungkin sepele tapi sensitif, yakni ketidaksiapan masyarakat melihat pejabat negara diambil sumpah dengan menggunakan Al-Qur’an.

Itulah drama yang terjadi ketika Husic, yang keturunan Bosnia diambil sumpahnya oleh perwakilan Kerajaan Inggris, Gubernur Jenderal Quentin Bryce.

Menanggapi penolakan itu, Husic pun bersikap bijak. “Tidak mungkin saya mengambil sumpah dengan Alkitab. Yang jelas, ini merupakan bagian alami dari demokrasi. Mereka pasti punya pandangan berbeda soal status saya,” kata dia seperti dikutip The Telegraph, Rabu (3/7/2013).

Baca Juga

Kalangan yang menolak Husic menyerangnya melalui opini di Jejaring sosial, Facebook. “Ini sejarah terburuk ketika seorang pejabat Australia bersumpah dengan Al-Qur’an,” kata mereka. “Bersumpah dengan kitab suci teroris, sama halnya dengan Al-Qaidah, menjijikkan,” katanya lagi.

Secara terpisah, tokoh oposisi Australia, Tony Abbott menilai masyarakat Australia harus menghormati keyakinan Husic. “Saya menghormati pilihannya, demikian pula masyarakat Australia juga harus menghormatinya,” ujarnya.

Husic, terpilih menduduki jabatan itu setelah pemerintahan PM Julia Gillar berakhir. Terpilihnya Husic, membuatnya menjadi Muslim pertama yang menduduki jabatan itu. (ROL)

salam-online

Baca Juga