Wartawan Anggota JITU Alami Tindak Kekerasan Saat Meliput di Thailand

fajar shadiq-jitu-jpeg.imageYALA (SALAM-ONLINE): Anggota Tim Media Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) sekaligus Anggota Jurnalis Islam Bersatu (JITU), Fajar Shadiq mendapat tindak kekerasan saat perjalanan pulang dari kampanyae Road4Peace di Yala, Thailand Selatan, Selasa (22/7/2013).

Kejadian ini berlangsung saat Fajar mendokumentasikan suasana di Stasiun Yala. Saat itu kereta sedang menurunkan penumpang. Tiba-tiba dari belakang tengkuk jurnalis An-najah.net itu melayang pukulan dari beberapa orang tak dikenal.

“Fajar kemudian reflek mengelak. Lalu kameranya mau diambil, tapi ditahan. Mereka cuma dapat mengambil lensanya,” kata Abdul Shomad, Relawan Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) yang ikut dalam rombongan kepada Islampos.com, Selasa (22/7/2013).

Setelah lolos dari perampasan, massa kemudian mengejar Fajar. Anggota Divisi Pendidikan dan Pelatihan JITU itu langsung lari saat mengetahui dirinya menjadi sasaran amukan massa.

“Kami lihat saat kereta berjalan banyak orang melihat ke arah jalannya kereta yang ternyata enam orang sedang berlarian seakan ada yang dikejar,” jelas Abdul Shomad.

Abdul Shomad menjelaskan pelaku pemukulan berasal dari kelompok setempat yang tidak suka dengan kehadiran rombongan Road4Peace dari Malaysia dan Indonesia.

Baca Juga

“Menurut kepala HAM di sini indikasi orang-orang suruhan kuat karena mereka tahu ada NGO dari Malaysia dan Indonesia di sini,” papar Alumnus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

Seperti diketahui selama dua pekan di bulan suci Ramadhan, sejumlah perwakilan NGO kemanusiaan dari tiga negara mengikuti Road For Peace (R4P), sebuah misi perdamaian di bumi Pattani dan Myanmar.

Ketiga negara tersebut adalah Malaysia, Indonesia, dan Thailand. Adapun NGO dari Indonesia, diwakili oleh tiga relawan aktivis kemanusiaan Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI), yakni: Abu Abdillah, Emriza, dan Abu Bumi.

Dua wartawan yang tergabung dalam  Jurnalis Islam Bersatu (JITU) mendapat kesempatan untuk meliput misi perdamaian tersebut. Kedua wartawan itu adalah Desastian (dari voa-Islam) dan Fajar Shadiq (An-Najah). (pz/Islampos), salam-online

Baca Juga