Pemuda Muhammadiyah Dukung MUI Tolak Miss World

Pemuda Muhammadiya-saleh partaonan daulay-antara-jpeg.image
Saleh Partaonan Daulay

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Saleh Partaonan Daulay, sependapat dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menolak pelaksanaan Miss World 2013 di Indonesia September mendatang.

“Saya kira, sangat wajar dan diterima akal sehat jika MUI menolak segala sesuatu yang berbau dan bernada miss world. Selain manfaatnya yang tidak jelas, miss world itu sendiri jauh dari nilai-nilai budaya dan kearifan bangsa Indonesia,” kata Saleh seperti dikutip Tribunnews.com, Sabtu (24/8/2013).

Dia mengatakan biarlah acara pentas kecantikan itu diilaksanakan dan diikuti oleh negara-negara lain.

“Untuk jadi perempuan pintar, masih banyak wahana dan arena lain yang bisa dilaksanakan,” ujarnya.

Sebelumnya  Ketua MUI, KH Muhyiddin Junaidi saat konferensi pers di Kantor MUI, Jumat (23/8/2013) di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, mengatakan MUI pada rapat terakhir, 5 Agustus 2013 menyatakan dalam rapat pleno bahwa MUI menolak Indonesia dijadikan sebagai tuan rumah.

Baca Juga

Menurut Muhyiddin, setelah dilakukan peninjauan dari berbagai aspek seperti aspek ekonomi, agama, dan budaya maka tidak ada yang mendatangkan manfaat bagi Indonesia. Malahan menurut MUI malah banyak mendatangkan kerugian.

Muhyiddin mencontohkan belajar dari kasus diadakannya Miss Word tahun 2000-an di Nigeria, dimana masyarakat Muslim menolak karena saat itu perwakilannya divonis cambuk setelah melakukan perzinahan.

Namun tetap saja kontes diselenggarakan sampai pada hari H pelaksanaan, lalu terjadi kekerasan mengakibatkan 200 orang meninggal. Sampai akhirnya panitia memindahkan acara ke London.

“Indonesia mayoritas penduduk Islam, kontes itu bagi kami jika dipandang dari sudut Islam sangat kontradiktif,” kata Muhyiddin.

Muhyiddin menambahkan pihaknya berkeberatan dengan indonesia sebagai tuan rumah, belajar dari kasus Nigeria. Apalagi menurutnya Indonesia merupakan anggota konfensi Islam yang suaranya banyak didengar oleh negara lain. (Tribunnews), salam-online

Baca Juga