Al-Qaidah Tekankan Pentingnya ‘Dakwah’ dan Tak ‘Menyerang’ Muslim yang Berbeda

Al-Qaidah-Ayman Al-Zawahiri-jpeg.image
Syaikh Ayman Al-Zawahiri

LONDON (SALAM-ONLINE): Pemimpin Al-Qaidah Syaikh Dr Ayman Al-Zawahiri, dalam panduan jihad yang dikeluarkan untuk pertama kali, menyeru pengikutnya untuk tidak menyerang kelompok Muslim yang berbeda. Yang dimaksud kelompok Muslim yang berbeda tentunya yang masih dalam satu akidah, bukan kelompok sesat yang hakikatnya bukan Islam seperti Syiah, dan lainnya.

Syaikh Ayman juga minta gerakan tidak memulai konflik di negara-negara dimana organisasi tersebut berpotensi mendapatkan banyak anggota baru.

Sementara tujuan utama gerakan militer Al-Qaidah masih sama yaitu melemahkan Amerika Serikat dan “Israel”, Zawahiri menekankan pentingnya “dakwah”, untuk menyebarkan ide-ide organisasi tersebut.

“Strategi melemahkan Amerika Serikat dan sekutunya harus disesuaikan di tempat-tempat yang berbeda. Prinsip utamanya adalah menghindari konflik dengan mereka, kecuali di negara-negara dimana konfrontasi adalah hal yang tidak bisa dihindarkan,” kata Zawahiri dalam dokumen panduan jihad yang dipublikasikan oleh SITE.

Para analis mengatakan bahwa pernyataan Zawahri tersebut secara khusus relevan dengan kondisi di negara-negara kawasan Afrika Utara.

Di wilayah tersebut, Al-Qaidah mengambil keuntungan dari iklim demokrasi (yang tidak membatasi mereka menyebarkan ide dan merekrut pengikut baru) sejak kebangkitan Arab 2011.

Di sisi lain, beberapa bom syahid yang menargetkan kelompok Syiah di beberapa negara seperti Irak dan Pakistan membuat Al-Qaidah kurang populer di mata banyak pemeluk Islam.

Baca Juga

Zawahiri mendesak pengikut Salafiyah menahan diri untuk tidak menyerang kelompok Muslim lain. Dia mengatakan bahwa jika Al-Qaidah diserang, maka mereka harus membatasi serangan balasan hanya pada orang-orang yang terlibat.

Al-Qaidah menurut Zawahiri juga harus membiarkan pemeluk Kristen, Hindu dan Sikh untuk tinggal di wilayah Muslim. Juga, Al-Qaidah harus menghormati wanita dan anak-anak dan tidak menyerang para musuh di masjid, pasar dan kerumunan dimana pemeluk Islam yang tidak bersalah dapat menjadi korban.

“Perjuangan kita masih panjang dan jihad kita memerlukan basis yang aman,” kata Zawahiri.

Zawahiri mengungkapkan bahwa Afghanistan, Irak, Suriah, Yaman dan Somalia adalah negara-negara dimana konflik adalah hal yang tidak bisa dihindari.

Sementara di Pakistan, Zawahiri mengatakan bahwa jihad di negara tersebut harus “ditujukan untuk menyediakan basis yang aman bagi Mujahidin sehingga dapat digunakan untuk memulai perjuangan menegakkan sistem Islam”.

Al-Qaidah sendiri dipercaya mempunyai jaringan yang kuat di Pakistan—pendirinya, Usamah bin Ladin tinggal di negara tersebut sampai meninggal tahun 2011. Al-Qaidah juga dekat dengan Thaliban. (antara), salam-online

Baca Juga