Alhamdulillah, di Jonggol Akan Berdiri Pesantren Penghafal Al-Qur’an
JONGGOL (SALAM-ONLINE): Alhamdulillah, di Jonggol, Bogor, Jawa Barat, akan berdiri Pesantren Penghafal Al-Qur’an. Peletakan batu pertama pembangunan pesantren penghafal Al-Qur’an ini dilakukan oleh Direktur Arrahman Quranic Learning (AQL) Ustadz Bachtiar Nasir, Lc, di Desa Sukasirna Kecamatan Jonggol kabupaten Bogor Jawa Barat, Kamis (26/9/2013).
Pesantren dibangun di atas tanah wakaf H. Sahlan seluas 9000 m2. Dalam perbincangan dengan para wartawan yang menyertai rombongan dari Jakarta, Ustadz Bachtiar menuturkan bahwa pesantren ini dibangun dengan mensinergikan beberapa kekuatan dan komponen umat Islam. Ada dermawan yang mewakafkan tanahnya untuk pembangunan pesantren, ada ulama atau kiai yang akan memimpinnya, ada uang untuk membangunnya dan ada calon santri yang akan mengisinya.
Ustadz Bachtiar Nasir menuturkan bahwa kekuatan umat Islam yang bersinergi itu adalah mereka yang telah dikenal komitmennya dan berada pada posnya yang tepat.
Keluarga H. Sahlan mewakafkan tanahnya sejak sepuluh tahun lalu. Namun amanah itu baru bisa dilaksanakan sekarang oleh Ustadz Bachtiar. Ini lantaran asas manfaat dan kehati-hatian, agar jangan sampai amanah wakaf tanah diterima namun terbengkalai begitu saja, tidak ada manfaatnya, lantaran belum ada pendukungnya.
Sekarang saatnya tepat lantaran komponen pendukung dari wakaf tanah itu telah ada. Pesantren ini kelak akan dipimpin oleh seorang Kiai, sahabat Ustadz Bachtiar sewaktu di Gontor. Adapun dana pembangunan pesantren ini berasal dari Qatar Charity sebesar 2 miliar rupiah. Sedang calon santri yang akan mengisinya di antaranya berasal dari Desa Sukasirna, Kecamatan Jonggol dan Master (Masjid Terminal) Depok, Jawa Barat.
Selain mengajarkan hafalan Al-Qur’an Pesantren ini akan mengajarkan ilmu-keislaman dan bahasa Arab. “Di sini kita ajarkan; satu belajar menghafal Al-Quran. Dua, belajar bahasa Arab. Tiga, belajar ilmu-ilmu keislaman secara akademik,” tutur Abi Bachtiar—nama populer Ustadz Bachtiar dalam program Hafidz Qur’an Indonesia di RCTI.
Materi non akademik yang akan diajarkan adalah “Leadership, enterpreneurship, ini meliputi masalah pertanian dan peternakan karena lingkungannya cocok ke arah situ,” tutur ustadz yang juga populer dengan nama singkatan ‘UBN’ ini.
Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) itu berharap pesantren ini akan mengkader Mujahid Dakwah yang akan terjun di tengah-tengah masyarakat, khususnya menggarap dakwah para anak jalanan. Namun dia tidak menutup kemungkinan akan munculnya para enterpreneur dalam bidang pertanian dan peternakan dari pesantren ini. “Karena tanah yang akan kita eksekusi ini cukup potensial untuk itu,” katanya.
Pembangunan pesantren kata Ustadz Bachtiar akan rampung dalam waktu 7 bulan, insya Allah. “Meliputi masjid, ruang belajar, asrama temasuk dapur, ruang makan dan MCK, rumah guru dan rumah pimpinan. Selebihnya kelengkapan-kelengkapannya menyusul,” papar Ketua Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) ini.
Rangkaian acara peletakan batu pertama pembangunan pesantren itu dimulai dari pagi hari dengan memberikan pengobatan gratis kepada warga desa Sukasirna.
Sekitar seratusan orang menghadiri acara ini, terdiri dari ibu-ibu majelis ta’lim di sekitar lokasi pesantren, para ulama, kiai, MUI setempat, pejabat pemerintahan, para pimpinan musyawarah desa dan kecamatan, aparat keamanan dan para undangan lainnya. Allahu yubariik fiikum. (arrahmah.com/salam-online)