Aliansi Ungkap Rezim Kudeta Mesir Berusaha Jual Terusan Suez
KAIRO (SALAM-ONLINE): Aliansi Nasional Mesir untuk Legitimasi dan Menentang Kudeta, mengungkapkan bahwa para pemimpin hasil kudeta berusaha menjual tanah timur dan barat Terusan Suez ke Uni Emirat Arab dan “Israel” untuk membekukan proyek Terusan Suez, demikian dirilis oleh Middle East Monitor (17/10).
Dalam sebuah pernyataan di situs resmi Ikhwanul Muslimin, Aliansi menambahkan bahwa kudeta militer adalah ancaman bagi keamanan nasional Mesir karena telah melibatkan “AS dan ‘Israel’ dalam urusan dalam negeri Mesir. Situasi juga memburuk karena ancaman yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Mesir terhadap Hamas. Situasi di Sinai juga memburuk dengan aksi kekerasan, yang dapat menyebabkan pelanggaran wilayah udara Mesir dan pembunuhan di Mesir, usaha untuk menggulingkan pemerintah dan perselisihan internal antar faksi politik, serta penutupan kasus dengan Ethiopia, yang merugikan sumber perairan yang penting bagi Mesir ” .
Aliansi menggambarkan kurun seratus hari sejak kudeta militer yang berdarah ini sebagai berikut:
“Selama periode ini kami telah menuai pengalaman pahit termasuk rekayasa film demonstrasi yang didramatisir oleh pihak militer, dengan menggunakan pesawat militer dan trik-trik film. Hal itu digunakan untuk memberikan citra negatif pada para pelaku aksi damai serta membenarkan kudeta yang dilakukan serta mengklaim bahwa itu bukanlah kudeta melainkan sebuah revolusi.
“Para pemimpin kudeta bertaruh bahwa mereka dapat mencuri negeri Mesir hanya dalam hitungan jam atau hari, akan tetapi tanah Mesir beserta rakyatnya menolak untuk menerima kudeta dan bersikeras menentang hal itu melalui demonstrasi dan aksi protes. Perjuangan mereka untuk menuntut keadilan menjadi sebuah revolusi populer yang kini telah memauki bulan ketiga, keempat dan akan terus berlanjut, meskipun harus didera panasnya musim kemarau, atau penindasan para tiran dengan lengan dan peluru serta senjata mereka.” (Abu Akmal/salam-online)