Kunjungan Presiden Sein Diwarnai Kekerasan terhadap Muslim Myanmar

Myanmar-Presiden TheinSein-jpeg.image
Thein Sein

YANGON (SALAM-ONLINE): Kekerasan anti-Muslim melanda bagian barat Myanmar pada Selasa (1/9) dengan ratusan orang membakar rumah-rumah dan menusuk seorang wanita lanjut usia hingga meninggal, kata polisi.

Aksi kekerasan terjadi bersamaan waktunya dengan kunjungan Presiden Thein Sein ke wilayah itu.

Serangan-serangan terhadap kelompok Muslim di Myanmar telah membayangi reformasi politik yang dilakukan mantan jenderal itu sejak kekuasaan militer berakhir pada 2011.

Thein Sein, mengadakan lawatan pertamanya ke negara bagian Rakhine sebagai presiden. Dia dijadwalkan akan mengadakan pertemuan-pertemuan dengan komunitas Buddha dan Muslim selama kunjungan dua hari, demikian menurut pejabat di kantor kepresidenan.

Kekerasan merebak di kawasan-kawasan pedesaan dekat kota Thandwe pada pagi hari. Sekelompok massa dari etnis Rakhine beragama Buddha berjumlah sekitar 800 orang membakar sekitar 18 rumah dan membunuh seorang wanita etnis Kaman berusis 94 tahun, kata seorang perwira polisi yang tak bersedia disebut namanya.

Sejumlah rumah lagi dibakar di satu desa lain, sementara pasukan keamanan melepaskan 30 tembakan peringatan yang berada dekat kantor polisi.

Baca Juga

Perwira itu mengatakan kehadiran militer telah ditambah di kawasan Thandwe, daerah yang akan dikunjungi Thein Sein pada Rabu (2/9).

Thein Sein, mantan perdana menteri junta yang menjadi presiden, memanfaatkan waktunya pada Selasa, mengunjungi satu kawasan berbeda di Rakhine yang dihuni sebagian besar Muslim Rohingya yang tanpa negara.

“Fokus utama lawatan itu adalah kekerasan komunal,” kata pejabat di kantor kepresidenan yang meminta namanya tak disebutkan.

Kepolisian Rakhine mengatakan, sang presiden diperkirakan akan mengunjungi kamp-kamp yang dihuni pengungsi Rabu pagi.

Kekerasan paling akhir itu terjadi gara-gara soal lahan parkir dekat satu rumah Muslim pekan lalu di kota Thandwe yang memicu serangan-serangan dengan membakar rumah-rumah milik warga Muslim Kaman setempat, menurut pihak berwenang.

Kaman—satu minoritas yang diakui resmi di Myanmar—juga diserang dalam kekerasan di Rakhine. Konflik itu meluas ke berbagai kawasan di seantero negeri dengan sasaran komunitas Muslim. (antara), salam-online

Baca Juga