Dituduh Pro Ikhwanul Muslimin, Mesir Tangkap Tiga Wartawan Aljazeera

Aljazeera-1-jpeg.image
Aljazeera

KAIRO (SALAM-ONLINE): Polisi rahasia Mesir menangkap tiga wartawan Aljazeera, Ahad (29/12) malam. Alasan penangkapan, karena stasiun televisi yang berbasis di Qatar itu dianggap melakukan penyiaran secara ilegal dan bekerja sama dengan kelompok Ikhwanul Muslimin.

”Mereka membuat siaran langsung dengan berita yang merugikan keamanan tanah air, menyebarkan rumor dan berita palsu untuk channel Aljazeera Qatar tanpa izin,” ujar kementerian dalam negeri, seperti dikutip AFP.

Tiga jurnalis  Aljazeera itu itu adalah Mohammad Fahmy, kamerawan Mohammad Fawzy dan Peter Greste. Sebelum di Aljazeera, Greste pernah bekerja untuk Reuters, CNN, dan BBC.

Komisi Perlidungan Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa penangkapan itu menunjukkan tidak adanya jaminan keselamatan jurnalis di Mesir setelah penggulingan Presiden Mohammad Mursi.

Menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) yang bermarkas di New York, tiga negara, yaitu Mesir, Suriah dan Irak, saat ini merupakan negara yang paling tidak aman bagi wartawan, demikian lansir Aljazeera.

Para petugas keamanan nasional menggeledah satu hotel yang menjadi kantor biro Aljazeera, kemudian menangkap dan menyita peralatan mereka.

Baca Juga

Penggeledahan itu terjadi setelah pihak berwenang memasukkan gerakan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi “teroris” sehingga siapa pun yang menjadi anggota organisasi ini atau memiliki literatur mengenai organisasi ini termasuk kejahatan.

Greste, wartawan senior, mantan jurnalis BBC, Reuters dan CNN, adalah pemenang anugerah Peabody pada 2011 untuk dokumentari mengenai Somalia. Fahmy, yang pernah bekerja untuk CNN, adalah jurnalis terkenal di Kairo yang diketahui luas memiliki akses ke Ikhwanul Muslimin.

Rezim kudeta Mesir yang didukung militer memberangus Aljazeera menyusul digulingkannya Presiden Mursi 3 Juli 2013 lalu, menuduh stasiun penyiaran berita itu melakukan peliputan yang pro Ikhwanul Muslimin.

Mesir-wartawan aljazeera asal australia di kairo-peter greste-jpeg.image
Peter Greste, jurnalis Aljazeera asal Australia

Beberapa reporter Al Jazeera masih ditahan, termasuk Abdullah Elshamy, seorang wartawan Aljazeera yang ditangkap 14 Agustus lalu ketika polisi membubarkan sebuah kamp demonstran di Kairo dan membantai ratusan di antara mereka.

Rezim teroris Mesir mengumumkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi “teroris” pekan lalu setelah sebuah bom mengguncang markas polisi menewaskan 15 orang. (aljazeera/antara/salam-online)

Baca Juga