Rezim Kudeta Mesir Resmi Sebut Ikhwan Kelompok ‘Teroris’

KAIRO (SALAM-ONLINE): Rezim hasil kudeta Mesir menyatakan gerakan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok “teroris” dan melarang semua kegiatan kelompok itu di tengah ketegangan di negara Afrika Utara tersebut.
Rezim pimpinan militer Mesir itu secara resmi menyatakan gerakan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris pada Rabu (25/12/2013) kemarin, dengan mengatakan bahwa temuan dari pemerintah menunjukkan gerakan Ikhwan telah melancarkan serangan bom yang menewaskan 16 orang dan menyebabkan sekitar 140 lainnya terluka, di Mansoura pada Selasa sebelumnya.
“Mesir merasa khawatir mulai dari utara hingga ke selatan dengan kejahatan mengerikan yang dilakukan oleh kelompok Ikhwanul Muslimin,” kata Deputi Perdana Menteri interim Hossam Eissa. “Ini adalah dalam konteks eskalasi berbahaya terkait kekerasan terhadap Mesir dan Mesir dengan jelas menegaskan bahwa kelompok Ikhwanul Muslimin tidak mengetahui apa-apa selain bahasa kekerasan,” ujarnya.
Kairo mengatakan siapa saja yang bekerja dengan kelompok Ikhwan akan dihukum. Rezim yang merebut kekuasaan dari Presien Mursi itu mengatakan bahwa semua kegiatan Ikhwanul Muslimin, termasuk aksi protes, adalah tindakan ilegal.
Penyebutan Ikhwanul Muslimin sebagai entitas “teroris” telah menciptakan spekulasi bahwa rezim yang berkuasa sedang mempersiapkan untuk melakukan tindakan yang lebih keras terhadap kelompok Islam terbesar di Mesir tersebut.
Ikhwanul Muslimin sebelumnya telah membantah memiliki hubungan dengan serangan Mansoura dan mengutuk kekerasan di sana. Bahkan kelompok militan, yang menyebut diri mereka Anshar Baitul Maqdis, mengaku bertanggung jawab atas serangan pengeboman yang terjadi pada hari Selasa sebelumnya. (fq/islampos/worldbulletin/prtv/salam-online)