Milisi Syiah Sembelih Para Penduduk di Pinggiran Damaskus

Suriah-foto ini kabarnya adalah para penyerang dan pembunuh yang lalu bergembira merayakan pembantaian yang mereka lakukan-jpeg.image
Ini beberapa pembunuh bergembira merayakan pembantaian yang mereka lakukan

DAMASKUS (SALAM-ONLINE): Kantor berita Dewan Revolusi Suriah melaporkan bahwa milisi Syiah dan tentara rezim Basyar Asad menyembelih para penduduk di hadapan keluarga mereka yang ingin keluar dari pinggiran Damaskus. Hal itu berdasarkan pengakuan sejumlah orang yang selamat dari pembantaian keji tentara Suriah di selatan Damaskus, Senin 6 Januari 2014.

“Tentara Suriah dan milisi Syiah menyembelih para pemuda dengan pisau di hadapan keluarga mereka setelah mereka berhasil keluar dari perbatasan Ali Al-Wahsy yang memisahkan antara kota Hajiroh—yang dikuasai tentara razim Suriah—dengan kota Yalda yang dikuasai oleh para pejuang revolusi,” ujar salah seorang warga yang berhasil melarikan diri menuju selatan kota Damaskus pada Senin (6/1) pagi.

Seperti dikutip dari laman All4Syria, Senin kemarin sekitar 4.000 penduduk sipil berhasil melewati perbatasan Ali Al-Wahsy. Sebagian besar di antara mereka adalah anak anak dan perempuan.

Namun, beberapa jam kemudian sebagian besar mereka kembali lagi setelah para milisi Syiah menangkap lebih dari 1.200 orang. Hingga kini para aktivis Suriah masih belum mendengar kabar dari mereka.

“Mereka sangat ketakutan akan dibunuh massal,” kata para aktivis.

Menurut sebagian aktivis yang selamat, mereka menyaksikan milisi Syiah menggunakan berbagai senjata tajam, alat penyetrum dan senjata api untuk membunuh para pemuda, kemudian mayat mereka ditaruh di mobil dan dibawa entah ke mana.

Sekitar pukul 3 sore, sebagian besar perempuan dan anak-anak kembali lagi menuju kota mereka. Sebelumnya mereka dilarang memasuki kota Hajiroh oleh milisi syiah, dan mereka tampak sangat ketakutan setelah menyaksikan pembantaian tersebut.

Baca Juga

Di samping itu, mereka juga menerima teror secara mental dari milisi Syiah yang menembakkan senjata-senjata mereka ke atas kepala para wanita. “Mereka dihina dan harta mereka juga dirampas,” ungkap para aktivis.

Usaha penduduk sipil untuk keluar dari perbatasan bukanlah yang pertama kali. Sejak 2 pekan yang lalu, sudah ada beberapa upaya untuk keluar dari perbatasan dan ada ratusan penduduk yang berhasil lolos, tetapi kemudian tentara rezim menangkap dan memindahkan mereka ke desa Harjalah yang berada di Damaskus.

Anak-anak dan perempuan ditempatkan di sebuah sekolah dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Sementara para pemuda dibawa ke kantor polisi untuk kemudian diinterogasi.

Sudah lebih setahun bagian selatan kota Damaskus diembargo dengan menghentikan pasokan makanan yang menyebabkan puluhan warga sipil meninggal karena sakit dan kelaparan.

Sementara beberapa pekan yang lalu tentara rezim juga membantai puluhan penduduk sipil setelah mereka berusaha keluar dari kawasan Bait Al-Sahm, Damaskus. (arju khoiro/fajar shadiq/kiblatnet)

salam-online

Baca Juga