Serangan Kelompok Bersenjata di Sinai Tewaskan Empat Tentara Mesir

KAIRO (SALAM-ONLINE): Serangan kelompok perlawanan bersenjata di Semenanjung Sinai, Mesir, menewaskan empat tentara Mesir dan mencederai sembilan orang lainnya, Ahad (26/1), kata beberapa pejabat keamanan.

Puluhan tentara dan polisi Mesir tewas oleh serangan yang dilancarkan kelompok perlawanan bersenjata di kawasan itu sejak militer menggulingkan Presiden Mohammad Mursi pada Juli tahun lalu.

Stasiun televisi Al Arabiya, Ahad (26/1) melansir, para penyerang menembak ke arah sebuah bus yang mengangkut tentara di dekat pos militer di Sinai Utara, dan di saat yang bersamaan pos militer itu juga diserang tembakan roket.

Kelompok bersenjata meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan rezim kudeta setelah militer menggulingkan Presiden Mesir Mohammad Mursi.

Kelompok bersenjata yang diyakini terkait dengan Al-Qaidah memiliki pangkalan di kawasan gurun Sinai yang berpenduduk jarang, disinyalir bekerja sama dengan warga lokal Badui dan pejuang Palestina dari Gaza.

Sinai, sebuah daerah gurun di dekat perbatasan Mesir dengan wilayah jajahan ‘Israel’ dan Jalur Gaza, dimana kelompok perlawanan tersebut menyerang pos-pos pemeriksaan keamanan dan sasaran lain hampir setiap hari sejak militer menggulingkan Presiden Mursi.

Sumber-sumber militer memperkirakan, terdapat sekitar 1.000 personil kelompok bersenjata di Sinai, dan sulit untuk melacak mereka di daerah gurun itu.

Pada Desember 2013, pemerintah Mesir mengumumkan Ikhwanul Muslimin, kubu Mursi, sebagai organisasi ‘teroris’ dan melarang keanggotaan dan dukungan bagi gerakan tersebut.

Pengumuman Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok ‘teroris’ pada 25 Desember 2013 disampaikan sehari setelah serangan bom mobil terhadap kantor polisi, yang menewaskan 16 orang, sebagaimana dilansir AFP.

Sementara dalam bentrokan di Ibu Kota Kairo, 49 orang meninggal, 247 luka, dan 1.079 ditangkap saat menggelar unjuk rasa memperingati revolusi Mesir, 25 Januari. (antara/al arabiya)

salam-online