Aksi Perlawanan Berlanjut, Stasiun Trem Kairo Diserang Bom
KAIRO (SALAM-ONLINE): Perlawanan atas rezim ilegal Mesir terus berlanjut. Setelah polisi dan tentara rezim terus mendapat serangan, termasuk bom mobil di markas polisi dan bus turis asing, kini stasiun trem di Kairo, Mesir, pun dibom.
Ledakan yang diduga berasal dari bom rakitan yang menargetkan stasiun trem di Kairo timur itu melukai sedikitnya satu orang pada Sabtu (8/3), kata para pejabat keamanan Mesir.
Sehari sebelumnya, ba’da shalat Jumat (7/3), tiga orang pendukung Ikhwanul Muslimin gugur terkena sasaran tembak aparat polisi Mesir saat berunjuk rasa menentang rezim. Pendukung Presiden Mursi yang dikudeta militer tahun lalu itu kembali serentak mengadakan aksi di Kairo dan sejumlah daerah lainnya di Mesir, usai shalat Jumat.
Tak hanya rutin dengan pemandangan unjuk rasa damai. Sejak militer menggulingkan presiden dari kubu Islam Mohammad Mursi pada Juli 2013 lalu, kelompok perlawanan bersenjata pun telah meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan di Mesir, membunuh banyak tentara dan polisi.
Namun, serangan terhadap sasaran sipil tetap langka, karena target hanya diarahkan pada aparat rezim kudeta yang dinilai telah membantai ribuan warga Mesir pendukung Presiden Mursi dan memenjarakan ribuan lainnya.
Bom rakitan lainnya berhasil dijinakkan di stasiun yang sama, kata para petugas keamanan.
Pada Februari lalu, bom juga meledak di sebuah bus yang membawa turis dekat perbatasan Taba di Sinai Selatan, menewaskan tiga orang, termasuk tiga warga Korea Selatan.
Kelompok Anshar Bait al-Maqdis yang mengaku terinspirasi dari Al-Qaidah mengklaim serangan atas bus turis asing itu.
Anshar juga mengaku sebagai pelaku atas serangan kelas tinggi, termasuk bom mobil di satu markas polisi di Kairo dan penembakan helikopter militer di Semenanjung Sinai.
Kelompok yang berbasis di Sinai itu mengatakan serangan tersebut sebagai balasan untuk penumpasan mematikan yang dilakukan oleh pasukan keamanan terhadap pendukung Mursi, demikian AFP melaporkan. (antara)
salam-online