MUI: ‘Umat Islam Jangan Pilih Pemimpin Non-Muslim’

MUI-Tengku Zulkarnain-1-jpeg.imageJAKARTA (SALAM-ONLINE): Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan kembali bahwa seorang Muslim harus memilih pemimpin Muslim.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Din Syamsuddin, sudah menyatakan umat Islam wajib memilih pemimpin yang shalih. Ini adalah sikap MUI yang jelas dan benar.

Dalam ayat-ayat kitab suci Al-Qur’an, umat Islam tegas dilarang memilih pemimpin yang mengejek agama dan wajib memilih pemimpin yang menegakkan shalat, membayar zakat, dan tunduk pada aturan Allah SWT. Penegasan ini merupakan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 55 dan 57.

Demikian ditegaskan oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) MUI Pusat, Tengku Zulkarnain, kepada Republika, Jumat (21/3) malam.

Jadi, tutur Tengku Zulkarnain, kalau ada pernyataan oknum MUI yang bertentangan dengan ucapan Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI Pusat yang resmi, pernyataan itu jelas tidak boleh dianggap sebagai sikap MUI, melainkan hanya ucapan pribadi orang itu, di luar sikap MUI.

Baca Juga

“Larangan memilih pemimpin non-Muslim jelas bukan larangan MUI, tapi larangan Allah dan Rasul-Nya yang wajib dipatuhi oleh semua golongan umat Islam, termasuk MUI sendiri,” tegas Tengku Zulkarnain.

Adanya kekhawatiran pengkotak-kotakan, ujar Tengku Zulkarnain, merupakan alasan yang tidak tepat. Bukankah kita memegang slogan Bhinneka Tunggal Ika?

Jadi, tutur Tengku Zulkarnain, realitas itu bukan berarti masyarakat terkotak-kotak. “Orang Islam memilih Muslim, orang Kristen memilih Kristen, dan lainnya.” (RoL)

salam-online

Baca Juga