Ditolak Masuk AS, Muslim Kanada Diperlakukan Seperti Penjahat

AS-Kanada-Mehdiya Hudda (left) and her mother Sabira Hudda, both Canadian citizens, said they were shocked to be denied entry into the United States last month-jpeg.image
Mehdiya Hudda (kiri) dan ibunya,Sabira Hudda, keduanya ditolak masuk AS

ONTARIO (SALAM-ONLINE): Perlakuan tidak menyenangkan dialami keluarga Muslim asal Kanada. Mereka diperlakukan seperti penjahat sebelum ditolak memasuki Amerika Serikat.

“Ini bukan kali pertama kami mengalami hal semacam ini. Kami diperlakukan seperti penjahat,” ucap Mehdiya Hudda, yang keluarganya dilarang memasuki AS, seperti dilansir therecord, Senin (19/5).

Menurut Hudda, perlakuan macam ini sangat mengganggu. Seperti individu yang tidak memiliki hak untuk memasuki sebuah negara yang katanya menghormati hak-hak individu.

Enam tahun lalu Hudda dan keluarga juga dipaksa kembali ke Kanada. Ini terjadi, setelah pihak imigrasi AS menggeledah tas, dompet dan ponsel. Mereka juga diminta melakukan pemeriksaan sidik jari dan identitas.

Hudda membantah jika penolakan itu disebabkan keluarganya memiliki catatan kriminal. “Tidak satu pun kami memiliki catatan kriminal,” ujarnya.

Yang membuat Hudda kesal, tidak ada alasan terkait penolakan itu. Itu sebabnya, ia dan keluarganya meminta konfirmasi konsulat AS di Toronto guna menanyakan alasan penolakan tersebut.  Sayang, tidak ada jawaban yang memuaskan.

Baca Juga

“Tidak ada informasi soal itu,” kata Hudda menirukan jawaban petugas konsulat. Sejak penolakan itu, Hudda dan keluarga akan berpikir ulang untuk mengunjungi AS.

Secara terpisah, juru bicara Bea Cukai AS, Richard Misztal mengatakan, pihaknya tidak bisa menjelaskan secara detail soal insiden itu. Yang pasti, siapapun yang akan memasuki AS harus memenuhi persyaratan yang menjadi mekanisme hukum AS.

Misztal mengungkap lebih dari 132.000 warga asing ditolak masuk AS oleh Bea Cukai sejak tahun 2013. Alasan penolakan itu sebagian besar tidak memenuhi syarat yang ditentukan. Ini termasuk pelanggaran imigrasi, pidana dan alasan yang berkaitan dengan keamanan nasional.

Kasus penolakan yang dialami Hudda bukanlah kali pertama dialami komunitas Muslim. Pada Februari lalu, veteran Angkatan Udara AS mengeluh karena dilarang meninggalkan negara itu guna merawat ibunya yang tengah sakit. Pada Mei 2012, sebanyak 15 Muslim AS, termasuk empat veteran militer menggugat pemerintah federal soal larangan terbang. (RoL)

salam-online

Baca Juga