Antisipasi Serangan Ekstremis Buddha, Khutbah Jumat di Sri Lanka Dipersingkat

Sri Lanka-buddha radikal-jpeg.image
Ekstremis Buddha Sri Lanka

KOLOMBO (SALAM-ONLINE): Khawatir kemungkinan terjadinya kembali serangan ekstremis Buddha terhadap minoritas Muslim di Sri Lanka, pelaksanaan khutbah Shalat Jumat (20/6) kemarin dipersingkat.

Dewan Muslim Sri Lanka (MCSL) mengatakan para ulama Islam menginstruksikan masjid-masjid mempersingkat khutbah dan meminta jamaah bubar secara damai setelah shalat itu.

“Para ulama meminta masjd-masjid unuk mempersingkat khutbah dan di beberapa tempat mereka mulai shalat lebih awal ketimbang pada Jumat-Jumat sebelumnya,” kata ketua MCSL N.N Aeen kepada AFP.

Ia mengatakan tidak ada insiden dilaporkan kendatipun polisi mengantisipasi kerusuhan setelah Shalat Jumat dan meningkatkan keamanan di ibu kota Kolombo dan tempat-tempat lainnya.

Baca Juga

Pusat-pusat bisnis milik warga Muslim di Kolombo pada Kamis (19/6) kemarin tutup untuk memprotes kerusuhan yang mematikan oleh kelompok radikal Buddha, dengan mengabaikan permintaan Presiden Mahinda Rajapakse untuk tetap tinggal di rumah.

Para warga Muslim memprotes kelompok Buddhist Force atau BBS, dan kegagalam polisi untuk melindungi masyarakat minoritas yang merupakan 10 persen dari penduduk negara yang berjumlah 20 juta jiwa itu.

Sejauh ini empat orang meninggal dan lebih 50 orang mengalami luka akibat aksi kekerasan yang dilakukan ekstremis Buddha radikal terhadap minoritas Muslim di Sri Lanka. (Antara)

salam-online

Baca Juga