Ditentang Kelompok Sayap Kanan, Warga Dukung Pembangunan Masjid Pertama di Islandia

Islandia-salmann_tamimi gembira warga non-muslim dukung pembangunan masjid-jpeg.image
Salmann Tamimi gembira warga dukung pembangunan masjid pertama di Islandia

ISLANDIA (SALAM-ONLINE): Seperti diberitakan sebelumnya, rencana pembangunan masjid pertama di Islandia mendapat penentangan dari kelompok sayap kanan anti-Islam. Salah satu grup di Facebook yang diketahui bernama “Stop Islamization of Iceland” menyerukan agar proyek pembangunan masjid dihentikan.

Lebih parah dari itu, tiga kepala babi dan lembaran-lembaran mushaf Al-Qur’an yang disirami darah telah dilemparkan ke tanah yang akan dibangun masjid di atasnya.

Sveinbjorg Birna Sveinbjorsdottir, dari Icelandic Progressive Party telah menyerukan untuk membuka diskusi dan pemungutan suara bagi pembangunan masjid tersebut, dalam upaya untuk membatalkan proyek ini.

Salman Tamimi, selaku pemimpin Asosiasi Islandia-Palestina mengatakan bahwa hal tersebut tidaklah adil. “Sebagaimana tidak ada referendum terhadap gereja-gereja, kami tidak terima referendum terhadap bangunan ibadah lainnya,” katanya, seraya menambahkan bahwa seharusnya “tidak ada referendum terhadap hak asasi manusia.”

Namun sejumlah warga Islandia yang non-Muslim bergabung ke Asosiasi Islam Nasional untuk memprotes kelompok sayap kanan yang menentang rencana pembangunan masjid di ibukota Reykjavik itu.

“Saya menerima email dari sejumlah orang tentang cara mendaftar (ke asosiasi Islam, red). Saya agak terkejut, tetapi sangat gembira,” kata pendiri asosiasi, Salmann Tamimi, kepada situs internet Iceland Review.

Peningkatan perhatian ini ternyata berasal dari pertikaian terhadap rencana pemerintah menghibahkan tanah untuk masjid.

Penentang rencana memandangnya sebagai penyalahgunaan tanah masyarakat dan mereka membela gereja yang sudah mapan.

Baca Juga

Sementara pendukungnya menuduh mereka berprasangka.

Seorang wartawan terkenal Islandia, Gunnar Smari Egilsson, mengatakan dia mungkin bergabung dengan Asosiasi Muslim.

Sementara warga Islam Islandia yang terdaftar berjumlah 770 orang dan beribadah di sebuah ruangan pada lantai tiga sebuah gedung perkantoran.Islandia-Iceland Map-jpeg.image

Mereka telah menunggu selama 14 tahun untuk mendapatkan izin pembangunan masjid baru di tahun 2013.

Hukum Islandia hanya memungkinkan seseorang menjadi anggota satu asosiasi keagamaan.

Tamimi mengatakan dirinya lebih suka jika warga tidak harus keluar dari gereja nasional hanya untuk menyatakan dukungan terhadap masjid.

“Ada tempat di agama Kristen bagi perjuangan hak asasi manusia orang lain,” katanya. (bbc)

salam-online

Baca Juga