Tentara AS yang Ditawan dan Dibebaskan Thaliban Telah Memeluk Islam?
WASHINGTON (SALAM-ONLINE): Beberapa jam setelah dibebaskan oleh Thaliban, sebuah laporan mengklaim bahwa Sersan militer Amerika Serikat, Bowe Bergdahl telah memeluk Islam selama lima tahun penahanannya di Afghanistan dan menyatakan dirinya sebagai seorang “Mujahid” atau prajurit untuk Islam.
Laporan ini telah diedarkan oleh Fox News yang mengklaim laporannya mengutip dari dokumen-dokumen rahasia. “Bergdahl telah masuk Islam dan sekarang menggambarkan dirinya sebagai seorang Mujahid,” kata Fox News pada Kamis (5/6/2014).
“Bergdahl menikmati kebebasan dalam tahanan, dan terlibat dalam latihan membidik dengan Mujahidin lokal, menembakkan AK47s. Bergdahl bahkan diizinkan untuk membawa senjata yang berisi peluru pada suatu kesempatan,” katanya menambahkan.
Setelah lima tahun ditawan, Bergdahl dibebaskan oleh Thaliban Sabtu lalu dalam kesepakatan pertukaran tawanan dengan petinggi Thaliban yang ditahan di pangkalan militer AS di Guantanamo.
Dalam video yang menunjukkan detik-detik pembebasannya Sabtu (31/5) lalu, Bergdahl nampak diberitahu oleh Thaliban, “Jangan kembali ke Afghanistan.“
Namun, ia segera dikecam oleh sesama prajurit sebagai pembelot yang meninggalkan jabatannya pada Juni 2009.
Kritikus telah mempertanyakan legalitas dan rincian dari kesepakatan yang membebaskan Bergdahl, serta keadaan penangkapannya, yang beberapa rekan tentaranya mengatakan bahwa penangkapan itu terjadi setelah ia meninggalkan posnya.
Sebuah penyelidikan militer terhadap insiden tersebut menunjukkan bahwa ia mungkin telah meninggalkan posnya dan kembali setidaknya sekali sebelum penangkapannya, kata salah seorang yang membaca laporan tersebut.
Menurut dokumen Fox, Bergdahl berhasil melarikan diri dan kembali ke posnya, setelah dia pergi selama lima hari, tetapi kemudian ditangkap kembali dan ditempatkan dalam penjara.
Menurut sumber-sumber Fox, hal ini kemudian berubah seiring waktu, dimana kemudian Bergdahl malah menikmati suasana yang ramah dengan para penculiknya.
“Bergdahl menikmati bermain sepak bola dengan pengawal dan penjaga penjara di sekitar lapangan. Dia tampaknya sehat dan bahagia, dan dia terlihat tertawa senang dan mengucapkan ‘Salaam‘ berulang-ulang,” tambah sumber itu.
Menurut sumber dari The Associated Press, Jumat (6/6/2014), Thaliban mengatakan bahwa tentara Amerika Serikat, Bowe Bergdahl, diperlakukan dengan baik selama berada dalam tawanan, bahkan dia diizinkan untuk bermain sepak bola dengan para Mujahidin yang menahannya.
Juru bicara Thaliban, Zaibullah Mujahid, mengatakan kepada The Associated Press melalui telepon bahwa Bergdahl berada dalam “kondisi yang baik”. Dia diberi buah segar dan makanan lain yang dimintanya.
“Anda bisa bertanya kepadanya saat ia tiba di Amerika tentang hidupnya (selama berada dalam tawanan Thaliban). Dia tidak akan mengeluh,” kata Mujahid Thaliban.
Mujahid mengatakan bahwa Bergdahl berada di lokasi yang berbeda di dalam wilayah Afghanistan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Ia mengatakan bahwa tentara AS itu bermain sepak bola serta membaca buku, termasuk buku-buku berbahasa Inggris tentang Islam.
Bergdahl bukan orang pertama yang diklaim memeluk Islam selama ditawan oleh Thaliban.
Jurnalis veteran dan mantan koresponden perang Yvonne Ridley masuk Islam pada tahun 2003 setelah ditangkap oleh Thaliban di Afghanistan. (arrahmah.com)
salam-online