Tiga Zionis Disandera, Itu Tak Sebanding dengan 5200 Tahanan Palestina

Palestina-ibu tahanan palestina-1-jpeg.image
Ibu tahanan Palestina

AL-QUDS (SALAM-ONLINE): Saat mengunjungi tahanan ‘Israel’ pada Ahad (15/6/2014), Palang Merah Internasional (PMI) menyatakan kepada keluarga penjenguk tahanan Palestina agar tiga Zionis yang ditahan Mujahidin diperlakukan dengan manusiawi, lapor petugas administrasi penjara ‘Israel’, seperti dikutip ERP dari tayangan TV Zionis.

“Sungguh ironis, di manakah PMI saat jutaan warga Palestina dihabisi nyawanya oleh penjajah ‘Israel’? Bukankah selama ini ‘Israel’-lah yang begitu keji memperlakukan tahanannya?” komentar para pengguna Facebook saat sebuah akun menayangkan screen caption sebuah video pernyataan para ibu dari tahanan Palestina yang disandingkan dengan foto ratapan para jemaat beberapa sinagog yang berdoa atas keselamatan ketiga sandera pada Sabtu (14/6) di ‘Israel’.

Seluruh dunia “barat” menahan napas saat mengikuti berita hilangnya tiga tentara Zionis penjajah, sementara tidak ada perhatian yang serius atas penderitaan lebih dari 5200 tahanan Palestina pria dan wanita di dalam penjara Zionis. Sungguh, itu sangat jauh tak sebanding dengan lebih 5200 Palestina yang ditahan dan disiksa di penjara penjajah ‘Israel’. Ke mana mata dunia dipalingkan?

“Kami, warga Palestina, tidak pernah ingin menyebabkan kerusakan apa pun kepada siapa pun! Kami hanya ingin putra dan putri kita dirilis di penjara Zionis! Putra dan putri kami telah mengalami hukuman seumur hidupnya, selama di dalam penjara! Banyak yang disimpan dalam sel isolasi dan banyak yang sangat sakit setelah puluhan tahun dipenjara!” ujar seorang ibu dalam tayangan video yang berdurasi 2 menit tersebut.

Baca Juga

Para tawanan Palestina di penjara ‘Israel’ mengalami banyak bentuk penyiksaan. Seperti halnya sandera terhadap 3 Zionis (yang digemborkan, red), ribuan tahanan Palestina juga memiliki ayah dan ibu yang sangat merindukannya. Perasaan kehilangan seorang ibu juga nampak pada gambar tersebut, menyuarakan bahwa bersedih atas saudara atau anak yang telah ditawan penjajah ‘Israel’ adalah juga hak Bangsa Palestina.

“Bebaskan putra dan putri kami, maka kami kembalikan tentara Anda dalam keadaan aman dan sehat, persis seperti Gilad Shalit!” tuntut wanita Palestina dalam video tersebut.

Hingga saat ini, berita-berita dalam bentuk video tidak dapat diakses beberapa negara, termasuk Indonesia karena sengaja dibatasi oleh pihak Youtube. Innallaha ma’as shaabiriin. (adibahasan/arrahmah.com)

salam-online

Baca Juga