Rezim Mesir Tak Ingin Hamas Menang

Masked Palestinian members of the Islamic militant group Hamas pray before their march in Jabaliya refugee camp outside Gaza City
Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, sedang shalat berjamaah

AMMAN (SALAM-ONLINE): Penulis Yordania, Uraib Rantawi menegaskan bahwa Kairo menyikapi agresi Zionis yang terjadi terhadap Jalur Gaza saat ini dengan dingin. Tak ada keinginan untuk menghentikan perang. Tak ada solidaritas, bahkan dibandingkan dengan apa yang terjadi pada masa Presiden Mubarak.

Dia mengatakan, di masa Mubarak diplomasi intelijen bergerak dengan cepat dan mendesak tercapainya gencatan senjata. Konvoi bantuan dan delegasi solidaritas rakyat diizinkan pergi ke Jalur gaza, termasuk delegasi non Mesir. Gerbang Rafah juga dibuka untuk para pasien, korban luka dan mereka yang melakukan perjalanan secara umum, meskipun hubungan rezim Mesir saat itu dengan Hamas dan kelompom perlawanan Palestina secara umum tidak bagus. Rezim kala itu juga dibenci rakyat, bahkan sangat terisolir.

Rantawi menambahkan, di era Presiden Mursi diplomasi intelijen Mesir berjalan normal, bersamaan dengan keberanian solidaritas rakyat, dan lebih bagus lagi karena hubungan kedekatan ideologi antara pemerintah Mesir yang baru (Ikhwan Mesir) dengan gerakan Hamas (Ikhwan Palestina).

Demo terjadi menyeluruh di Kairo, kedubes Zionis dikepung, ada upaya intensif yang berakhir dengan perjanjian November, untuk menghentikan serangan, yang disusul kemudian dengan perkembangan, di antaranya adalah kunjungan Misy’al ke Jalur Gaza.

Baca Juga

Sedang di era as Sisi saat ini sangat jauh berbeda. Diplomasi Mesir kelihatan sangat berat menyikapi agresi Zionis. Pernyataan luar negeri Mesir justru berisi reaksi tidak bertanggung jawab atas darah orang-orang Palestina yang tumpah di jalan-jalan Gaza dan perkampungannya. Gerakan solidaritas rakyat sangat minim di jalan-jalan Kairo, Alexandria dan kota-kota lainnya.

Gerbang Rafah dibuka dengan malu-malu, sementara dan terputus-putus. Ada keputusan untuk mencegah delegasi solidaritas dan konvoi bantuan untuk masuk ke Jalur Gaza. Sebagian media Mesir tanpa malu-malu “berpartisipasi dalam agresi ke Jalur Gaza”. Semua rakyat disamakan dengan Hamas dan hubungan khususnya dengan Ikhwanul Muslimin Mesir.

Era saat ini tentu sangat jauh berbeda dengan sebelumnya, saat Mursi berada dalam pemerintahan. Maka, di masa sekarang Mesir dikendalikan penguasa yang didukung Zionis ‘Israel’, tentu saja rezim saat ini tak ingin Hamas menang. (asw/infopalestina)

salam-online

Baca Juga