Para Imam Masjid di AS Mengaku Dapat Perlakuan tak Menyenangkan dari FBI

Muslim AS shalat berjamaah-Salah seorang Imam bule sedang mengimami shalat berjamaah-jpeg.image
Muslim AS sedang shalat berjamaah di masjid dengan imam ‘bule’ yang fasih dan bersuara merdu

WASHINGTON (SALAM-ONLINE): Para imam masjid di AS mengaku mendapat perlakuan yang tak menyenangkan dari FBI. Dilaporkan, belakangan ini Biro Investigasi Federal AS (FBI) meminta informasi kepada imam masjid di AS soal jamaah mereka. Sayangnya, pendekatan yang dilakukan FBI cenderung intimidatif.

Karena itu, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) menyarankan kepada setiap masjid untuk selalu didampingi pengacara setiap kali didekati FBI. Ini bertujuan untuk melindungi hak-hak para imam. “Para pemimpin Muslim Amerika dan lembaga Islam harus menjaga hubungan baik dengan penegak hukum. Sebelum itu, keduanya harus tahu hak-hak sipil yang dilindungi konstitusi,” kata Jenifer Wicks, Direktur Litigasi dan Hak-Hak Sipil CAIR, seperti dikutip Republika Online dari Onislam, Rabu (29/10).

Menurut Jenifer, CAIR merekomendasikan sebelum bertemu FBI ada baiknya para imam berkonsultasi denga pengacara. Setelah bertemu pengacara minta kartu nama petugas FBI yang bersangkutan.

Baca Juga

Sejak tragedi 9/11, komunitas Muslim menjadi obyek pengawasan FBI. Beragam teknik digunakan FBI guna mendapatkan informasi tentang “terorisme”. Ini termasuk mengirim mata-mata ke masjid. Operasi itu terbongkar dan membuat gempar warga AS. Pasalnya, dari operasi itu tidak ada bukti nyata keterlibatan Muslim AS dalam aksi “terorisme” yang mengancam keamanan nasional. (ROL)

salam-online

Baca Juga