JAKARTA (SALAM-ONLINE): Komisioner Komnas HAM, Nurkholis berjanji pihaknya akan memanggil mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono.
Dia menegaskan, Komnas HAM tidak akan gentar dengan posisi Hendropriyono yang kini menjadi penasihat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
“Nanti kita diskusi dulu (panggil Hendro). Tapi posisi kita tidak ada kaitannya dengan (Jokowi),” kata Nurkholis saat ditemui di Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (3/11/2014), dikutip dari Okezone.
Menurutnya, posisi Komnas HAM tidak bergantung dari siapa yang dekat dengan Presiden. Karena bagi Komnas HAM, siapa pun yang layak untuk dimintai informasi terkait pelanggaran HAM masa lalu akan diperiksa.
“Kita tidak tergantung dengan siapa pemerintahan yang sekarang atau yang dulu. Jadi semua orang yang menurut kami layak memberikan informasi maka akan kita kroscek,” katanya.
Sebelumnya, jurnalis investigasi asal Amerika Serikat (AS), Allan Nairn dalam blognya, menyebutkan bahwa mantan Kepala BIN AM Hendropriyono bertanggungjawab terhadap kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir. Dalam wawancara eksklusifnya, Hendro mengatakan bahwa peristiwa di Talangsari Lampung adalah tindakan bunuh diri massal.
Padahal, dalam kasus tersebut sangat jelas peran TNI yang saat itu di bawah komando Hendropriyono menghabisi warga Talangsari. Allan Nairn Senin (3/11) kemarin mendatangi kantor Komnas HAM. Kedatangannya tersebut bertujuan mengklarifikasi hasil wawancaranya dengan Hendropriyono pada 16 Oktober lalu. (Okezone)
salam-online