Syaikh Qaradhawi Jadi Buronan Interpol
SALAM-ONLINE: Interpol pada Jumat (5/12) mengeluarkan pengumuman bahwa pihaknya memberikan status “Red Notice” kepada ulama kharismatik dalam dunia Islam, Syaikh Dr Muhammad Yusuf Al-Qaradhawi. Dengan status tersebut Syaikh Qaradhawi menjadi buronan organisasi polisi sedunia itu.
Melalui situsnya, seperti dikutip Kiblat.net, Sabtu (6/12), Interpol mengatakan bahwa pemerintah Mesir menginginkan Syaikh Qaradhawi yang telah berusia 88 tahun itu “untuk dijatuhi hukuman” atas sejumlah “kejahatan”, termasuk “penghasutan dan bantuan untuk melakukan pembunuhan yang disengaja”.
Syaikh Qardahawi, ulama asal Mesir yang kini tinggal di Qatar itu juga dituding memiliki kaki tangan dalam penjara besar yang menahan sejumlah anggota Ikhwanul Muslimin selama masa revolusi melawan diktator Hosni Mubarak. Mohammad Mursi, seorang pejabat Ikhwanul yang kemudian menjadi presiden Mesir pada tahun 2012, adalah di antara mereka yang melarikan diri dari penjara semasa revolusi itu.
Syaikh Qaradhawi merupakan pengecam keras kudeta militer terhadap Mursi pada Juli 2013 yang dilakukan oleh rezim junta militer yang baru. “Sejak hari ia (presiden baru Abdel Fattah Al-Sisi) dilantik, semua yang kita lihat adalah pembunuhan dan pertumpahan darah, penahanan dan pemerkosaan terhadap para wanita,” ujar Syaikh Qaradhawi sebelum pemilihan pada Mei lalu.
Pada Februari lalu, para pejabat rezim kudeta Mesir menuntut Qatar mengekstradisi Syaikh Qaradhawi. Mereka juga meminta Interpol untuk menangkap Qaradhawi tahun lalu.
Syaikh Qaradhawi menggambarkan pembebasan diktator Mesir Hosni Mubarak baru-baru ini sebagai “hari paling menyedihkan dalam sejarah manusia dan cacatnya keadilan di pengadilan Mesir”.
Menurut Global Muslim Brotherhood Daily Watch, Interpol mengeluarkan status “Red Notice” yang merupakan level waspada tertinggi.
Sumber: Kiblat.net/Interpol.int, investigativeproject.org
salam-online