Nabi Dihina, Picu Kemarahan Umat Islam di Seluruh Dunia
SALAM-ONLINE: Gelombang protes di berbagai negara terhadap majalah penista Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Charlie Hebdo, edisi terbaru, berlangsung sejak Kamis (15/1) dan Jumat (16/1). Terbitan terbaru yang diberi nama edisi “Survivors” itu memicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia yang digelar sejak Kamis dan ba’da Jumat (16/1).
Di Pakistan, polisi menembakkan gas air mata dan meriam air pada pengunjuk rasa di Karachi, sehingga jurnalis foto AFP terluka dalam aksi protes tersebut.
Sebelumnya, puluhan anggota parlemen Pakistan berbaris di dekat parlemen negara itu di Islamabad, menyerukan “kematian untuk penghujat Nabi”.
“Semua partai politik yang bersama kami. Semua negara Muslim harus mengutuk kartun yang menghujat,” ujar Menteri Agama Pakistan, Sardar Yousaf, NBC melaporkan.
Ikhwanul Muslimin (IM) di Yordania sedang mempersiapkan aksi unjuk rasa di Amman, demikian lansir AP.
Lembaga keagamaan Mesir, Masjid Al-Azhar, telah menyatakan kemarahannya pada kartun edisi terbaru majalah tersebut, dan menggambarkannya sebagai “tantangan terang-terangan terhadap perasaan umat Islam”, sebagaimana dilansir AP.
Muslim Suriah di Aleppo pada Kamis (15/1) berbaris di barat daya Suriah, membakar poster “Je suis Charlie”.
“Muhammad adalah pemimpin kami untuk selama-lamanya. Kami akan mengorbankan diri untuk Anda, wahai Nabi Allah,” teriak pengunjuk rasa.
“Kami berada di jalan hari ini untuk mendukung Nabi kami dan untuk memprotes gambar penghinaan yang disebarkan pemerintah Barat, sementara gambar itu menyakiti perasaan umat Islam di seluruh dunia,” ujar seorang demonstran, Abu Mudar, kepada AFP.
“Gambar-gambar ini meningkatkan permusuhan dan kebencian di kalangan umat Islam terhadap pemerintah ini (Prancis) dan negara-negara ini (barat),” katanya.
Sementara di Filipina, para pengunjuk rasa berbaris di selatan kota Marawi, membakar gambar cover Charlie Hebdo edisi terbaru.
Pengunjuk rasa menyatakan, “Kebebasan berekspresi tidak termasuk menghina manusia mulia dan Nabi Allah terbesar (shallallahu ‘alaihi wa sallam),” demikian The Guardian melaporkan.
Aksi unjuk rasa di Istanbul membawa spanduk yang bertuliskan perkataan Syaikh Usamah bin Ladin, “Jika kebebasan bicara kalian sudah melampaui batas, maka lapangkanlah hati kalian untuk menerima kebebasan tindakan kami.”
Di seluruh Eropa, umat Islam juga memprotes kartun itu. Sekelompok imam Inggris terkemuka meminta jamaah untuk menunjukkan “ketidaksenangan penghinaan terhadap Nabi, sebagai bentuk keimanan kepada beliau (shallallahu ‘alaihi wa sallam,” tetapi dapat dilakukan dengan cara yang damai. (muqawamah.com)
salam-online