Penyerang Charlie Hebdo: “Saya tak Akan Membunuhmu, karena Kamu Perempuan”

SALAM-OLINE: Ini cerita dari seorang wartawati yang hampir menemui kematian saat serangan maut terjadi di kantor redaksi Charlie Hebdo, Rabu (7/1) lalu. Sigolene Vinson, jurnalis perempuan itu, menyaksikan langsung serangan maut yang terjadi di kantornya.
Vinson mengatakan kepada Radio France Internationale, sebagaimana dilansir Islampos, Jumat (9/1), bahwa salah satu penembak mengarahkan senjatanya ke arahnya. Tetapi penyerang itu kemudian memutuskan untuk menahan pelatuknya. Apa alasannya?
“Saya tak akan membunuhmu karena kamu seorang perempuan dan kami tidak membunuh perempuan,” kata pria tersebut.
Pria itu kemudian meninggalkannya sembari memintanya untuk menutup aurat. “Kamu harus memeluk Islam, bacalah Al-Qur’an dan tutup tubuhmu,” kenang Vinson mengutip perkataan pria tersebut.
Setelah itu, Vinson melanjutkan, penembak tersebut berseru, “Allahu akbar, Allahu akbar!”
Hal yang sama juga terjadi pada kartunis perempuan, Corinne Rey, yang mengalami pertemuan serupa dengan orang-orang bersenjata yang menewaskan 12 orang itu, termasuk pemimpin redaksi, Stephane Charbonnier.
Rey baru saja menjemput putrinya dari tempat penitipan anak dan memintanya memasukkan kode untuk membuka pintu masuk ke kantor Charlie Hebdo.
Mereka tidak menembak Rey. Kedua penembak itu justru mengarahkan senjata ke penjaga keamanan Frederic Boisseau yang duduk di meja penyambutan tamu. Rey pun terhindar dari kematian. Kedua orang itu mengatakan bahwa mereka tidak akan menembak seorang perempuan.
“Itu berlangsung sekitar lima menit,” kata Rey, yang terguncang dan takut.
“Mereka berbicara bahasa Prancis dengan fasih.”
Dalam serangan yang hanya berlangsung sekitar 5 menit, para pelaku menembak mati seorang polisi yang ditugaskan berjaga di dalam kantor. Sedikitnya 8 jurnalis dan editor yang ada di dalam kantor Charlie Hebdo juga ditembak mati. (rn/Islampos)