Sejak Serangan ke Charlie Hebdo, Buku Islam Laris Manis, Angka Penjualan Al-Qur’an Meledak

Prancis-Al-Qur'an di Prancis-1-jpeg.image
Toko Buku La Procure: Buku-buku Islam laris manis, angka penjualan Al-Qur’an meledak

PARIS (SALAM-ONLINE): Sejak penyerangan Majalah Charlie Hebdo pada 7 Januari 2015, buku-buku mengenai Islam laris manis di pasaran Prancis. Bahkan Al-Qur’an terjemahan bahasa Prancis masuk dalam top 100 penjualan terbaik di Amazon selama 26 hari.

“Sejak pengeboman, angka penjualan Qur’an meledak. Masyarakat yang menginginkan sumber informasi dan mendapatkan sumber informasi meminta kepada toko-toko kami apa saja terjemahan yang terbaik,” ujar Francois Maillot, Direktur Umum toko buku La Procure, sebuah jaringan besar toko buku, sebagaimana dikutip Islampos, Sabtu (7/2) dari situs berbahasa Prancis pagehalal.fr, Senin (3/2/2015).

Maillot mengatakan, di toko buku Procure, warga Prancis mencari terjemahan A Qur’an yang dicetak oleh beragam penerbit di antaranya Al Qur’an terjemahan Denise Masson (Penerbit Folio), Jacques Berque (Penerbit Albin Michel) dan Malek Chebel (Penerbit Livre de Poche).

Menurut Malliot, warga Prancis juga datang untuk memburu buku-buku pengantar mengenai ajaran Islam. Dua buku tentang Islam yang laris manis di antaranya Breve histoire de l’islam a l’usage de tous (Sejarah singkat Islam dan Manfaatnya untuk Semua) karya Antoine Sfeir (Penerbit Bayard).

Lalu buku L’Islam explique aux enfants et a leurs parents (Menjelaskan Islam kepada Anak-anak dan Orangtuanya) yang ditulis oleh Tahar Ben Jelloun (Penerbit Seuil).

Sementara buku Le coran explique aux jeunes (Menjelaskan Islam kepada Remaja) tulisan Rachid Benzine (Penerbit Seuil), juga laris manis dibeli.

Baca Juga

Kepada warga Prancis, toko buku La Procure juga menyarankan agar membaca buku La maladie de l’islam (Penyakit Islam) dari seorang ahli Islam, Abdelwaheb Meddeb (penerbit Seuil), sebuah essay yang mengananalisa dengan baik sumber-sumber integritas.

Begitu juga buku yang ditulis Remi Brague, seorang dosen Filosofi Arab dan Zaman Pertengahan, Du Dieu des chretiens et d’un ou deux autres (Dari Tuhannya orang Kristen dan Satu atau Dua (Agama) Lainnya) cetakan dan Penerbit Flammarion yang membawakan kunci-kunci penting dalam memahami sebuah debat tentang Islam.

Kisah banyaknya kaum kuffar yang mempelajari Islam bahkan kemudian diikuti dengan berbondong-bondongya mereka masuk Islam, mengingatkan kita pada peristiwa peledakan WTC di New York, AS, pada 11 September 2001. AS yang menuding Al-Qaidah berada di balik peledakan dengan cara menabrakkan dua pesawat ke menara kembar itu, diikuti dengan berbondong-bondongnya warga AS mempelajari Al-Qur’an dan Sunnah dan kemudian banyak di antara mereka yang memeluk Islam.

Paska runtuhnya menara kembar di New York itu, warga Amerika, selain menyerbu Terjemahan Al-Qur’an, juga mereka mempelajari buku-buku karya Sayyid Quthb, di antaranya Haadzaa ad-Diin (Inilah Islam) dan Tafsir Fenomenal Fii Zhilaalil-Qur’an. Dan, setelah itu mereka masuk Islam. Jadi, ada peningkatan yang signifikan jumlah umat Islam di Amerika, setelah peledakan Menara Kembar di New York itu.

Sumber: Islampos

salam-online

Baca Juga